Majalengka, IDN Times - Satuan Reserse Kriminal Polres Majalengka mengamankan tujuh orang usia remaja dari kelompok geng motor. Penangkapan tersebut berawal dari adanya laporan warga yang menjadi korban penganiayaan.
Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Ari Rinaldo mengatakan, saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap ketujuh orang itu.
"Pelaku-pelaku yang memang berada di lokasi tersebut. Kami sudah mengamankan tujuh orang, itu dari geng motor XTC," kata Kasat, Senin (24/3/2025
Dijelaskan Ari, para pelaku diketahui melakukan aksinya di dua tempat, yang semuanya berada di Kecamatan Sukahaji. Aksi pertama dilakukan di toko Alfamart.
Setelah beraksi di Alfamart, jelas Kasat, mereka kemudian melakukan penganiayaan di salah satu perempatan di Sukahaji.
"Mereka (pelaku) ini dipastikan ada di dua lokasi tersebut. Yang di perempatan itu ada penganiayaan. Korban sudah membuatkan laporan. Di Alfamart mereka melakukan perusakan terhadap kendaraan," ujarnya dia.
Terkait motif yang dilakukan para pelaku, Ari menjelaskan masih dalam proses pemeriksaan. Namun, Ari memastikan para korban, baik perusakan kendaraan maupun penganiayaan, bukan berasal dari geng motor yang berbeda.
"Sedang kami lakukan pemeriksaan. Memang kami amankan tadi pagi. Sekarang masih kami periksa (Korban). Mereka bukan dari geng motor, melainkan random. Masih kami lakukan pemeriksaan. Peran mereka lagi kami telusuri," kata dia.
Terkait kronologi kejadian, Kasat menjelaskan, sebelumnya mereka sempat mengikuti kegiatan bagi-bagi takjil. Selesai bagi takjil, mereka melakukan konvoi, hingga akhirnya terjadi aksi tersebut.
"Itu awalnya bagi-bagi takjil. Setelah bagi takjil, konvoi. Nah, di konvoi tersebut lah terjadi ada penganiayaan dan juga pengerusakan di halaman Alfamart," katanya.
Dijelaskan Kasat, penangkapan terhadap tujuh orang pelaku perusakan dan penganiayaan itu sekaligus peringatan terhadap geng motor yang biasa melakukan keonaran.
"Ini sekaligus kami menyampaikan pesan Kapolres Majalengka bahwa tidak ada tempat untuk geng motor yang membuat resah di Majalengka," ujarnya.
Ari memastikan, petugas tidak akan memberikan ruang leluasa bagi geng motor yang melakukan aksinya di wilayah hukum Majalengka.
"Kami serius untuk melakukan pengungkapan. Akan kami telusuri sampai ke siapa-siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut," tuturnya.