Banyak Pelanggaran, Pemkot Bandung Tes Masif di Pasar Tradisional

Bandung, IDN Times - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku masih akan fokus melakukan tes masif virus corona di pasar tradisional. Ia meyakini bahwa sektor tersebut masih perlu penerapan protokol kesehatan secara maksimal.
"Pemerintah Kota Bandung saat ini masih fokus melakukan tes di pasar tradisional. Pasar menjadi yang paling rawan terjadinya penularan virus corona," ujar Yana pada awak media di Balai Kota Bandung, Minggu (30/8/2020).
1. Kota Bandung diklaim tidak ada sub klaster industri

Yana pun membahas fenomena klaster industri seperti yang terjadi di wilayah Cikarang, Bekasi. Secara diplomatis, menurutnya, saat ini Pemkot Bandung masih akan tetap memperhatikan sektor pasar terlebih dahulu.
"Di Bandung tidak ada (sub klaster industri), kita yang rawan masih di pasar karena masih banyak yang tidak menggunakan masker di sana," katanya.
2. Jabar ada klaster baru di wilayah Cikarang, Bekasi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, saat ini di ada klaster baru virus corona di kawasan industri wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi. Klaster tersebut diketahui berada di salah satu pusat industri yang memiliki kawasan khusus.
Emil mengatakan dalam kasus klaster pabrik LG ratusan pegawai dinyatakan positif virus corona (COVID-19). Berdasarkan tracking, para pegawai tidak hanya tinggal di Kabupaten Bekasi, melainkan di daerah-daerah yang berdekatan.
"Satu klaster di LG 242 kasusnya lumayan sangat banyak positif, di mana domisili mereka yang terpapar oleh COVID-19 ada yang di kabupaten, Jakarta, juga di Karawang," ungkapnya beberapa hari lalu.
3. Positif COVID-19 dari klaster Cikarang sudah jalani isolasi

Setelah dinyatakan positif, para pegawai LG langsung melakukan isolasi mandiri di salah satu universitas di wilayah Bekasi. Adapun untuk klaster yang baru adalah klaster Suzuki, di mana ditemukan 71 orang pegawai yang dinyatakan positif virus corona.
"Kemudian ditemukan klaster di pabrik Suzuki, di sana itu ada 71 yang dikonfirmasi positif. Kemudian (pabrik) yang ketiga baru dites tadi, beritanya mungkin baru bisa besok ada tambahan di pabrik mana lagi," katanya.
4. Klaster Industri bukan hal baru di Jabar

Penyebaran virus corona di kawasan pabrik bukan yang pertama terjadi di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, PT Unilever pun sempat mengalami hal serupa.
Di pabrik ini sejumlah karyawan terpapar yang disinyalir berasal dari indekos tempat banyak pekerja tinggal. Dari sana kemudian virus menyebar ke pabrik.
Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau agar pelaku industri bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Mulai dari rapid test, penggunaan masker, penempatan tempat cuci tangan, dan hal lainnya yang bisa meminimalisir penyebaran virus wajib dijalankan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani menuturkan, kejadian penemuan puluhan pekerja di PT Unilever, Kabupaten Bekasi, yang positif COVID-19 sebenarnya merupakan dampak dari penerapan protokol kesehatan yang tak ketat.