Banjir di Indramayu Meluas, Pelaksanaan UNBK SMP Ditunda

Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Indramayu sejak Minggu(7/4) hingga Senin(8/4) malam membuat kawasan terdampak banjir meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mencatat terdapat empat kemacatan yang terdampak banjir.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga. Sejumlah sekolah juga ikut terendam banjir. Salah satunya Sekolah SMP Negeri 1 Indramayu yang berada di Jalan Soekarno Hatta.

Sekolah ini terpaksa meliburkan kegiatan belajar karena sejumlah ruang kelasnya terendam banjir setinggi 60 sentimeter. Bahkan, sekolah ini juga menunda pelaksanaan UNBK yang seharusnya berlangsung hari ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Muhammad Ali Hasan mengatakan, pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Indramayu terpaksa ditunda akibat sejumlah sekolah terdampak banjir. Pelaksanaan UNBK akan dilakukan setelah kondisi banjir surut. 

Dia menyebutkan, ditundanya pelaksanaan UNBK ini bukan hanya karena sekolah yang ikut terendam. Tetapi, sejumlah siswa yang bersekolah terdampak berasal dari daerah terkena banjir juga.

"Jadi bukan hanya sekolah saja yang terendam. Tapi, para siswa yang bersekolah di sana, tinggal di daerah terdampak juga. Jadi, kami putuskan untuk pelaksanaan UNBK ditunda sementara," ujar dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mencatat terdapat 11 sekolah dasar dan sejumlah sekolah menengah pertama yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Banjir yang melanda empat kecamatan dan merendam ribuan rumah warga ini akibat meluapnya air dari Sungai Cimanuk. Selain itu, intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah Indramayu juga cukup tinggi dalam beberapa terakhir. 

Meluapnya air dari Sungai Cimanuk itu diduga akibat tingginya curah hujan di daerah hulu yakni Kabupaten Majalengka dan Sumedang. Serta, kiriman air dari Bendungan Jatigede.

Banjir yang merendam empat kecamatan di Indramayu, Jawa Barat terpantau mulai surut. Meskipun, ribuan rumah masih tergenang air dengan ketinggian antara 30-50 sentimeter.

Warga masih merasa khawatir kondisi air kembali naik jika hujan masih terjadi di kawasan hulu seperti Majalengka dan Sumedang. Jika intensitas hujan masih terjadi di wilayah hulu, dikhawatirkan kiriman air melalui Sungai Cimanuk akan kembali menggenangi rumah warga.