Arfi-Yena Siap Jadikan Industri Kreatif Lokomotif Ekonomi Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, nomor urut 4, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma'soem berkomitmen memajukan ekonomi kreatif dan akan menjadikannya sebagai lokomotif ekonomi Kota Bandung.
Hal ini disampaikan langsung saat keduanya menjalani debat terakhir di Trans Hotel, Kota Bandung, Selasa (19/11/2024).
"Ekonomi lesu Kota Bandung kita jadikan, Bandung pusat ekonomi kreatif. Kita jadikan Ekraf sebagai lokomotif ekonomi Kota Bandung, pemerintah kota aka memberikan ruang ekonomi kreatif bisa mengekspresikan kerja terbaiknya. Kita lindungi proses kreatifnya dengan gagasan pengurusan HKI," ujar Arfi.
Arfi melanjutkan, jika dirinya terpilih akan mempermudah akses izin kegiatan berkesenian termasuk konser musik. Sehingga masyarakat tidak, perlu jauh nonton konser ke luar kota.
"Kita berikan kemudahan izin kegiatan supaya masyarakat Kota Bandung mau nonton konser gak jauh cukup di Kota Bandung. Kita akan sambungkan pekerja Ekraf dengn para investor dengan Bandung Connection supaya pekerja industri kreatif naik kelas"
"Di sektor pendidikan belum nyata, kita hasilkan talenta terbaik cerdas dan semua orang harus bisa sekolah, kita sediakan seragam sekolah gratis bagi masyarakat tidak mampu di beli di UMKM Kota Bandung supaya Ibu-ibunya tadinya harus pinjam bank emok bisa bebas," jelasnya.
Arfi juga memastikan akan memberikan pelayanan kesehatan yang mudah untuk kelompok rentan yaitu, perempuan, anak-anak disabilitas, lansia. "Jadi anak-anak tidak jadi sandwich generation. Cinta akan kita perjuangan bagi seluruh warga kita akan wujudkan Bandung maju inklusif dan berkelanjutan," kata dia.
Diketahui, debat putaran terakhir Pilwalkot Bandung diselenggarakan selama 150 menit mulai pukul 19.00-21.30 WIB. Adapun tema yang diangkat yaitu Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan.
Dari tema ini ada beberapa isu debat yang diangkat yaitu, Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan.