Anne Ratna dan Dedi Mulyadi Akhirnya Bertemu di Sidang Cerai

Kedatangan Dedi itu langsung menarik perhatian. Pasalnya, tidak menggunakan kendaraan mewah seperti biasanya. Ia justru datang menumpang angkutan kota atau angkot. Begitu juga saat ia meninggalkan lokasi setelah persidangan selesai.

“Pemimpin itu kehidupannya harus bermanfaat untuk orang lain,” kata Dedi menjawab alasannya menumpang angkot.

Selain itu, ia juga mengaku ingin berbagi rejeki dengan sopir angkot yang saat ini mulai berkurang penumpangnya.

Isyarat kedatangan Dedi itu sudah ditandai dengan perubahan jadwal sidang yang biasanya digelar pukul 9.00 menjadi pukul 14.00 WIB. Anne selaku penggugat hadir lebih awal di ruang mediasi disusul dengan kedatangan Dedi selaku tergugat bersama kuasa hukumnya.

Keduanya lalu bertemu di ruang mediasi. Pasangan tersebut bahkan terlihat sempat berjabat tangan sambil berdiri dari tempat duduknya masing-masing yang dibatasi meja. “Biasa-biasa saja,” kata Dedi menanggapi pertemuannya dengan istrinya di sana.

Berbeda dengan Anne yang banyak memberikan pernyataan kepada awak media seusai persidangan, Dedi memilih irit bicara. Mantan Bupati Purwakarta periode sebelumnya itu hanya mengungkapkan rasa herannya atas gugatan cerai yang dilayangkan istrinya.

“Selama saya menjadi wakil bupati lima tahun, (bupati) 10 tahun, saya tidak pernah gugat cerai. Tapi, begitu saya tidak jadi bupati, istri saya yang jadi bupati, saya yang digugat cerai,” kata Dedi sambil berusaha menghindari para wartawan yang tengah mewawancarainya di pintu keluar.