Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

229 Kepsek SMA/SMK di Jabar Segera Dipindahkan ke Daerah Asal

IMG-20250807-WA0046.jpg
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Dinas Pendidikan Jabar akan memindahkan 229 kepala sekolah SMA/SMK ke daerah asalnya untuk mengurangi beban jarak kerja.
  • Pemindahan ini merupakan bagian dari 644 formasi kosong yang saat ini tengah diisi, dengan pelantikan dilakukan dalam waktu dekat.
  • Proses administrasi pemindahan kepala sekolah sudah rampung, namun Pemprov Jabar harus menunggu persetujuan dari BKN.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat sudah melakukan pemetaan untuk memindahkan kepala sekolah ke kampung halamannya. Pemindahan ini akan dilakukan secara bertahap dan tahun ini direncanakan 229 kepala sekolah segera dimutasi.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto mengatakan, pemindahan kepala sekolah SMA/SMK ke daerah asal ini merupakan inisiatif dari Gubernur Dedi Mulyadi, di mana tujuannya agar para kepsek tidak terbebani secara jarak dalam bekerja.

"Ya, kita sudah pemetaan. Jadi salah satu bentuk kesejahteraan yang kita berikan kepada kepala sekolah adalah mereka bisa kembali bertugas di kabupatennya masing-masing," ujar Purwanto, Selasa (26/8/2025).

1. Pemindahan dilakukan pada tahun ini

IMG-20250807-WA0049.jpg
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Berdasarkan pemetaan awal, Purwanto menyampaikan, total ada 229 kepala sekolah yang akan segera dipindahkan. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 644 formasi kosong yang saat ini tengah diisi.

"Total, kalau pengangkatan kan sekarang 229 itu totalnya kan ada 644 semuanya ya yang kosong dan ini yang kita tempatkan, karena kan efek dominonya tinggi tuh," jelasnya.

Lebih lanjut, Purwanto menegaskan, pelantikan akan dilakukan dalam waktu dekat. "Ya sekarang. Mungkin bulan-bulan sekarang sudah dilantik," katanya.

2. Pendataan sudah selesai tinggal ke BKN

IMG-20250708-WA0008.jpg
Kepala Disdik Jabar, Purwanto (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, proses administrasi untuk memindahkan kepala sekolah ke daerah asal, dikatakan Purwanto, sudah rampung. Namun Pemprov Jabar harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

"Sudah, sudah selesai. Sudah tinggal diusulkan ke Jakarta (BKN), karena kan harus ke Jakarta," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, selama ini para kepala sekolah sangat terbebani harus mengajar jauh dari kampung halamannya. Oleh karena itu, Dedi berencana akan memindahkan kepala sekolah di tingkat SMA dan SMK negeri di Jawa Barat agar mengajar di sekolah yang dekat dengan kampung halaman atau domisili asalnya.

"Yang pertama adalah penempatan kepala sekolah yang jaraknya jauh dari rumahnya, harus segera dievaluasi. Mereka dikembalikan ke daerahnya masing-masing itu yang pertama, karena itu membebani ya," ujar Dedi di Sabuga ITB, Rabu (20/8/2025).

3. Sebelumnya sudah dilakukan finalisasi

IMG-20250724-WA0020.jpg
Sekda Jabar Herman Suryatman (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman memastikan, rencana ini tengah ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Namun, dia tidak menampik hal ini tetap melalui proses yang tidak sebentar.

"Ini lagi diselesaikan Disdik, usulan sudah ke BKD. Dalam 1-2 hari ini kami akan finalisasi untuk memastikan sesuai harapan Pak Gubernur, didekatkan, karena memang tidak sesederhana yang dibayangkan. Geser satu kepala sekolah pasti rangkaiannya panjang," tutur Herman.

Pengembalian kepala sekolah di domisili masing-masing ini untuk optimalisasi kinerja. Setelah nantinya hal tersebut benar terbukti lebih baik, Herman mengungkapkan, nantinya para guru juga akan mengikuti didekatkan ke daerah masing-masing.

"Nanti sambil berjalan tentu guru-guru juga kita ihtiarkan untuk didekatkan ke rumahnya masing-masing. Tentu tanpa mengorbankan kualitas pelayanan pendidikan," ucapnya.

Meski demikian, Pemprov Jabar juga akan mengkaji dan memikirkan bagaimana mana nanti dampak dari perpindahan ini. Sebab, jangan sampai mengalami kekosongan di sekolah asalnya.

"Tapi jangan sampai nanti ada kekurangan guru di satu sisi, ada kelebihan guru di yang lain. Kan harus menjamin tadi pelayanan pendidikannya tidak terganggu," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

AI Jadi Penggerak Baru Transformasi Industri Tambang Indonesia

14 Okt 2025, 21:09 WIBNews