Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

155 Warga Bandung Barat Keracunan Hidangan Acara Hajatan

onlymyhealth.com

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) menyatakan, 155 warga kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan usai konsumsi makanan hajat.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid) P2P Dinkes Jabar, Rochayadi mengatakan, ratusan orang ini mengalami diare mual, pusing, hingga buang air besar (BAB) terus menerus usai konsumsi hidangan itu.

"Ada 155 orang (mengalami keracunan), yang dibawa ke klinik swasta ada 31 orang, dirujuk ke RSUD Lembang itu ada 12 orang, dan yang butuh perawatan intensif itu ada 5 orang," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (28/2/2023).

1. Kejadian keracunan hari minggu

Ilustrasi keracunan (alodokter.com)

Rochayadi menjelaskan, Dinkes KBB langsung bergerak cepat dan melakukan pengambilan sampel makanan yang diduga telah menyebabkan keracunan massal. Beberapa penanganan juga turut diberikan pada warga.

"Itu kejadiannya hari Minggu (26/2/2023). Temen-temen di KBB sekarang sedang melakukan testing atau uji sampling kepada makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal ini," ungkapnya. 

2. Koordinasi tengah dilakukan dengan Pemkab KBB

hellosehat.com

Dinkes Jabar sendiri kini tengah berkoordinasi dengan Dinkes KBB dan juga RSUD Lembang untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi dari kasus itu. Dinkes Jabar juga siap memberikan bantuan.

"Kita akan berkoordinasi dengan Dinkes KBB dan juga RSUD Lembang karena ada beberapa pasien yang dirujuk ke sana. Jadi kita akan koordinasi dulu kira-kira mereka butuh bantuan apa dari kami sehingga nanti kita bisa membantu," katanya.

3. Masyarakat harus mengecek kondisi makanan

rebelcircus.com

Rochayadi menambahkan, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati jika mengkonsumsi makanan khususnya dalam acara besar seperti hajatan. Ia berujar, jika sudah merasakan makanan yang tidak enak, sebaiknya jangan dilanjutkan menyantapnya.

"Ini kami harus kontrol masyarakat dan juga katering (penyedia makanan) terkait bahan-bahan makanan yang akan dibuat atau dari proses atau setelah pembuatan hingga penyajiannya seperti apa," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us