Sukses Jadi Tuan Rumah GAJE ke-10, FH Unpas Lirik Kelas Internasional

Persoalan hukum kaum marjinal masih perlu dukungan

Bandung, IDN Times - Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) Global Alliance For Justice Education (GAJE) ke-10 bekerja sama dengan Universitas Pasundan (Unpas) resmi ditutup, Selasa(10/12). Sebanyak 350 peserta dari 48 negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah ikut dalam kegiatan yang berlangsung sejak Senin(9/12), lalu.

Dekan Fakultas Hukum (FH) UNPAS Dr Anthon Freddy Susanto S.H M.Hum. mengungkapkan, puluhan peserta GAJE ke-10 ini mengikuti kegiatan ToT dan workshop terbagi kedalam dua hal yakni street law program dan justice education.

"Pada Awalnya para peserta terbagi ke dalam dua kelompok besar untuk kemudian dibagi kembali kedalam kelompok kecil agar mereka mendapatkan detail dari program, metode-metode juga langkah-langkah kongkrit yang bisa dilakukan dari kegiatan ini yang bisa diaplikasikan terhadap negara-negara dimana mereka tinggal dari apa yang mereka pelajari di Indonesia,” kata Anthon  dalam acara penutupan ToT GAJE ke-10 di Fakultas Hukum (FH) Unpas, Selasa (10/12). 

1. Even internasional pertama FH Unpas

Sukses Jadi Tuan Rumah GAJE ke-10, FH Unpas Lirik Kelas InternasionalIDN Times/Istimewa

Anthon mengungkapkan, ToT GAJE ke-10 ini merupakan kegiatan internasional pertama yang sukses diselenggarakan FH Unpas. Selain menjadi pengalaman, kehadiran 350 peserta dari 48 negara menjadi pelajaran berarti dengan beragam wawasan. 

“Dengan demikian, kita tidak akan canggung dalam menjalankan event internasional yang selanjutnya dan ini bermanfaat bagi pengembangan institusi kami, baik Fakultas Hukum, Unpas juga Paguyuban Pasundan, dimana merupakan momen kebersamaan kami, membuka wawasan dari berbagai negara, berbagai metode kepada ahlinya kita bisa belajar dari sana, karena disini sangat beragam dari negara maju hingga negara berkembang,” ujar dia.

2. FH Unpas siap membuka kelas internasional pada 2020

Sukses Jadi Tuan Rumah GAJE ke-10, FH Unpas Lirik Kelas InternasionalPixabay.com/nikolayhg-3248

Menurut Anthon, kesuksesan penyelenggaraan GAJE ke-10 di Unpas ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk FH Unpas membuka kelas internasional. Apalagi, peserta GAJE merupakan sejumlah negara yang tersebar baik di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

“Kelas internasional akan kami buka di 2020 dan diresmikan sebelum 2021 mendatang. Karena di sini mahasiswa dapat mengembangkan pembelajaran di dalam kelas, rasa percaya diri kami dan dosen bisa meningkat bentuk, sumbangsih kami bagi fakultas hukum dan kepedulian kami bagi kaum marjinal,” ujar dia.

3. Mempelajari persoalan hukum kaum marjinal di dunia

Sukses Jadi Tuan Rumah GAJE ke-10, FH Unpas Lirik Kelas InternasionalPexels.com/Donald Tong

Sementara itu, Ketua Pantia penyelenggara GAJE Irma Rachmawati menyebutkan, pelaksanaan GAJE ke-10 merupakan misi untuk penguatan dari tujuan GAJE sendiri dalam masalah hukum kaum marjinal.

“Kami bersyukur bahwa acara GAJE ini berjalan dengan lancar dilaksanakan di Indonesia, khususnya di Universitas Pasundan. Bagaimana pengalaman yang ada membuat kami menyesuaikan dengan masalah yang ada,” turunya.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga sangat fokus pada kaum marginal karena sejauh ini dikatakannya kaum marjinal sangat susah mendapatkan perlindungan hukum.

“Misalnya dalam fieltrip bagaimana kita mengunjungi kaum marjinal seperti wanita eks PSK, dari sana kami memberikan pembinaan hukum bagaimana agar tidak kembali kepada dunianya dan lebih membangun ekonomi kreatif, termasuk mengunjungi SLB A, B, C, D dimana mereka perlu mempelajari hukum dan mendalami masalah menghindari bully dan laiinya,” paparnya.

4. Diikuti 350 peserta dari 48 negara

Sukses Jadi Tuan Rumah GAJE ke-10, FH Unpas Lirik Kelas InternasionalIDN Times/Azzis Zulkhairil

Co President dari GAJE Lisa Bliss mengatakan, pelaksanaan GAJE ke-10 di Kota Bandung ini diikuti sekitar 350 perserta yang datang dari 48 negara di dunia. Mereka hadir dalam konferensi ini dengan membawa satu misi yakni penyetaraan pendidikan hukum.

"Kita juga belajar bagaimana budaya yang ada di Indonesia ini khususnya di Bandung. Maka dari itu keramahan dari warga Bandung ini perlu kita kolaborasikan dengan bagaimana kita mengembangkan penyetaraan pendidikan," katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya