Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan 

Oded ajak masyarakat terlibat program Mapag Hujan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung terus mengantisipasi bencana banjir yang kerap terjadi tiap tahun di saat musim hujan tiba. Program Mapag Hujan menjadi salah satu upaya dalam mengantisipasi banjir di Kota Bandung.

Program yang bakal dilakukan secara maraton itu fokus mengangkat sedimentasi dan membersihkan kotoran dari aliran sungai serta menjaga lingkungan agar terhindar dari banjir.

Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana secara simbolis sudah memulai gerakan bebersih sungai yang diberi nama 'Mapag Hujan', di kawasan Sungai Cinambo Lama, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu(9/9).

"Kita hari ini mengadakan acara Mapag Hujan, maraton bebersih walungan (sungai) dan selokan. Tujuannya adalah sebagai bentuk warga Bandung cinta alam, supaya hujan jadi barokah tidak jadi musibah," kata Oded.

1. Wali Kota Bandung ajak masyarakat berkolaborasi dan partisipasi

Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan IDN Times/Humas Bandung

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bandung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dengan pemerintah. Rencananya, kegiatan Mapag Hujan itu akan dilakukan setiap hari hingga 31 Oktober, mendatang.

Dia menyebutkan, Mapag Hujan merupakan salah satu upaya pemerintah kota dalam mengantisipasi banjir di saat musim hujan tiba. Sebab, dengan kegiatan yang dilakukan secara serentak dan berkelanjutan ini diharapkan, kondisi lingkungan, terutama aliran sungai bisa bersih dari sampah dan sedimentasi. Sehingga, air yang mengalir dari hulu dapat ditampung dengan maksimal di aliran sungai.

"Ini merupakan langlah kami untuk mengantisipasi banjir. Saya berharap, seluruh elemen dan masyarakat Kota Bandung untuk melaksanakan program marathon Mapag Hujan dan bebersih yang dilakukan mulai hari ini," kata Oded disela kegiatan Mapag Hujan di kawasan Sungai Cinambo Lama, di Jalan Soekarno Hatta, Rabu(9/9).

2. Membersihkan 40 anak sungai

Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan IDN Times/Humas Bandung

Oded menyebutkan, di Kota Bandung terdapat sekitar 40 aliran anak Sungai Citarum yang menyebar ke seluruh pelosok. Banyaknya aliran anak sungai itu juga harus dijaga kebersihannya sehingga di saat hujan tiba, air yang datang tidak meluap. 

"Karena banyak, mudah-mudahan dengan kesiapan kita, hujan yang turun nanti menjadi barokah, tidak menjadi banjir dan musibah," katanya. 

3. Gotong royong dengan melibatkan komunitas di seluruh wilayah

Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan IDN Times/Humas Bandung

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, kegiatan Mapag Hujan yang pertama kali dilakukan ini melibatkan seluruh unsur masyarakat di Kota Bandung. 

Menurut dia, rasa gotong royong masyarakat di Kota Bandung masih cukup tinggi sehingga kegiatan positif demi memperkecil risiko banjir maka pemerintah juga melibatkan masyarakat di kewilayahan masing-masing.

“Menyadari bahwa rasa gotong-royong itu tinggi. Makanya saya mangajak untuk keterlibatan komunitas, masyarakat betul-betul bisa digerakan,” ujar dia.

4. Perbanyak drum pori, sumur resapan, dan kolam retensi

Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan IDN Times/Humas Bandung

Menurut Yana, Pemkot Bandung telah melakukan berbagai upaya mencegh banjir. Di antaranya memperbanyak sumur resapan, drum pori dan membuat kolam retensi. Ia berharap, warga bisa turut memeliharanya sehingga mampu mengantisipasi banjir. 

“Kita juga perbanyak sumur resapan di rumah juga membuat kolan retensi. Mudah-mudahan pada saat musim hujan, air itu bisa ditampung di kolam rentensi, sumur resapan serta drum pori. Itu bisa meminimalisir kelebihan air di titik tertentu di Kota Bandung,” jelas Yana.  

5. Sedimentasi sungai di Bandung sudah memprihatinkan

Antisipasi Banjir, Sedimentasi Sungai di Bandung Mulai Dibersihkan IDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Didi Ruswandi ‎mengungkapkan, di Kota Bandung ada sekitar 12 Sub DAS Citarum dan 46 anak sungai. Dari jumlah aliran sungai tersebut sebagian besar kondisinya memprihatinkan sehingga perlu pengangkatan sedimentasi. 

Namun untuk sementara pihaknya akan fokus di beberapa aliran sungai yang dinilai memiliki potensi menjadi penyebab terjadinya banjir. "Hampir semua kritis, tapi karena sumber daya manusia kita terbatas. Jadi kita prioritaskan, potensi banjir besar. Seperti Cinambo, Cipamulihan, Citepus, Cibeuereum, termasuk anak-anak sungainya," ucapnya. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya