Warga Rela Tidur di Emperan Toko Demi Dapat Minyak Goreng

Antre malem dapat giliran sore

Cirebon, IDN Times - Puluhan warga rela menginap demi kebagian mendapat minyak goreng curah dari salah satu gudang distributor di Jalan Pangeran Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Mereka pun rela tidur di emperan pertokoan karena khawatir terlewat mendapat bagian minyak goreng curah.

Kondisi itu sudah terjadi beberapa hari terakhir. Kendati gudang distributor itu mulai buka pukul 09.00 WIB, deretan jeriken sudah berjajar menunggu. Warga yang ikut mengantre bukan saja dari Kota Cirebon, melainkan juga dari daerah sekitar.

1. Mereka kebanyakan pedagang

Warga Rela Tidur di Emperan Toko Demi Dapat Minyak GorengWarga berduyun-duyun membawa jeriken demi mendapat minyak goreng curah. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Warga yang rela mengantre hingga menginap di lokasi kebanyakan pedagang bahan pokok dan kaki lima. Biasanya mereka mulai mengantre selepas salat Tarawih atau setelah subuh hari. Mereka langsung memenuhi emperan pertokoan di sekitar gudang distributor.

Salah satunya Anton (48 tahun). Warga Kelurahan Drajat itu harus menginap setiap malamnya agar kebagian mendapat minyak goreng curah dengan harga Rp15 ribu per liternya.

"Iya, saya sengaja menginap. Kebanyakan yang nginep itu warga sekitar, karena takut kehabisan. Supaya besoknya bisa buat jualan," katanya, Rabu (5/3/2022).

2. Agar usaha terus berputar

Warga Rela Tidur di Emperan Toko Demi Dapat Minyak GorengWarga berduyun-duyun membawa jeriken demi mendapat minyak goreng curah. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Anton mengaku ikut antre minyak goreng curah agar roda usahanya terus berputar. Saban hari, dia berjualan bahan pokok di Pasar Kanoman Kota Cirebon, sehingga butuh ketersediaan minyak yang cukup untuk diecer ke pelanggan setiap harinya.

Setiap mengantre, Anton membeli minyak goreng curah sekitar 38 liter. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan saat tidak terjadi kelangkaan.

"Saya ikut antre agar bisa jualan di pasar, hari ini beli sekitar 38 liter, stok segitu sehari langsung habis," kata Anton.

3. Harus menginap demi mendapatkan minyak

Warga Rela Tidur di Emperan Toko Demi Dapat Minyak GorengWarga berduyun-duyun membawa jeriken demi mendapat minyak goreng curah. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kendati harus menginap, jeriken miliknya tetap mendapat jatah minyak goreng sore hari. Menurut Anton, sebelumnya dia mulai ikut antre di pagi hari, akan tetapi selalu tidak kebagian karena kehabisan.

"Karena awal-awal kehabisan terus, ikut antre pagi gak dapet. Antre malem, dapet sore. Minyak goreng hari ini buat dijual lagi besok," tutur Anton.

Hal serupa dialami Dede (51 tahun). Warga asal Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu mengaku tidak mendapat minyak goreng curah dari daerahnya. Karena itu, dia terpaksa ikut mengantre dan menginap di sekitar lokasi gudang distributor yang ada di Kota Cirebon.

"Di tempat saya (Plered) enggak ada yang jualan minyak goreng curah jadi ke kota. Selain distributor ini, saya gak tahu lagi di mana," katanya.

4. Baru dapat minyak sore hari

Warga Rela Tidur di Emperan Toko Demi Dapat Minyak Gorengilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dede mengaku mengantre minyak goreng curah sejak pukul 06.00 WIB, dan mendapat giliran pukul 16.00 WIB. Dari rumah dia membawa tiga jeriken dengan kapasitas masing-masing 20 liter.

"Gak tentu dapat, sih. Kalau antre pagi belum tentu dapet. Kalau dapet yah syukur," katanya.

Begitu juga Maman (49 tahun), Warga Ketanggungan, Kabupaten Brebes itu baru mendapat giliran jatah minyak goreng pukul 17.00 WIB. Padahal, dia antre sejak pukul 08.00 WIB.

"Saya bawa empat jeriken dari rumah, buat kebutuhan dagang sehari-hari," tuturnya.

Baca Juga: Bantuan Minyak Goreng Curah Mendag di Jabar Belum Optimal

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp6,9 Triliun untuk BLT Minyak Goreng

Baca Juga: 81 Produsen Minyak Goreng Sawit Wajib Salurkan Minyak Curah Bersubsidi

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya