Peduli Stunting, ASN Pemkot Cirebon Jalan Kaki ke Gedung Sate Bandung 

Ekspedisi kebangsaan di hari kemerdekaan

Cirebon, IDN Times - Angka penderita stunting atau gagal tumbuh anak di Kota Cirebon masih di bawah rata-rata nasional. Kondisi itu membuat pemerintah daerah Kota Cirebon gencar meningkatkan perbaikan gizi anak.

Menyadari pentingnya bahaya stunting bagi masa depan bangsa, Pemkot Cirebon melaksanakan ekspedisi kebangsaan dengan berjalan kaki dari Kota Cirebon menuju Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 77 orang terbagi dalam 11 etape berjalan kaki secara estafet Cirebon-Bandung, Rabu (17/8/2022).

Aksi kampanye peduli stunting tersebut merupakan bagian dari peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Barat. Ekspedisi jalan kaki dimulai setelah Upacara 17 Agustus di Stadion Madya Bima, Kota Cirebon.

1. Sampaikan pesan kebangsaan dan peduli stunting

Peduli Stunting, ASN Pemkot Cirebon Jalan Kaki ke Gedung Sate Bandung Forkopimda Kota Cirebon turut melepas tim ekspedisi jalan kaki Cirebon-Bandung untuk mengkampanyekan peduli stunting. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, aksi jalan kaki Cirebon-Bandung tersebut bertujuan untuk menyampaikan sebuah pesan. Pertama, ekspedisi kebangsaan itu menyampaikan pesan kebangsaan merefleksikan HUT ke-77 kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-77 Pemprov Jawa Barat.

Kedua, menyampaikan tentang bahaya stunting yang mengancam generasi muda Indonesia. Azis mengatakan, Kota Cirebon masuk dalam kategori data yang harus menjadi perhatian semua pihak.

“Karena itu, di samping berupaya untuk menekan akan stunting atau mengendalikan stunting di Kota Cirebon, sekaligus sebagai kampanye kepada masyarakat Jawa Barat dan Indonesia, bahwa mengendalikan stunting merupakan sesuatu yang dikerjakan dari sekarang," ujarnya usai melepas peserta ekspedisi kebangsaan di Lapangan Bima Madya, Kota Cirebon.

2. Harapan cita-cita Indonesia Emas 2045

Peduli Stunting, ASN Pemkot Cirebon Jalan Kaki ke Gedung Sate Bandung Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis dan Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati melepas tim ekspedisi kebangsaan jalan kaki Cirebon-Bandung. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Azis mengatakan, cita-cita menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 harus diwujudkan salah satunya menekan angka stunting. Karena itu, upaya penyelesaiannya harus diintervensi mulai dari sekarang.

Ia menegaskan, momentum hari kemerdekaan sekaligus Hari Jadi ke-77 Jawa Barat ini, Pemkot Cirebon mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menekan angka stunting.

“Kami menginginkan harapan Indonesia Emas di tahun 2045 bisa terwujud, seperti yang menjadi cita-cita bangsa kita. Maka stop stunting menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya. 

3. Melibatkan unsur TNI, Polri dan Masyarakat

Peduli Stunting, ASN Pemkot Cirebon Jalan Kaki ke Gedung Sate Bandung Tim ekspedisi kebangsaan bersiap jalan kaki Cirebon-Bandung untuk kampanye stunting. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Azis mengatakan, ekspedisi kebangsaan ini selain dari unsur pegawai pemkot, juga melibatkan unsur TNI, Polri, Banser dan masyarakat. Para pejalan kaki akan menempuh jarak 12 kilometer per etape. Pemkot juga membagikan paket berisi makanan bergizi untuk masyarakat setiap kali melintasi daerah tetangga.

Dijadwalkan, pada Kamis malam, rombongan ekspedisi kebangsaan akan tiba di Gedung Sate, Bandung. Rencananya tim pejalan kaki akan diterima langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Saya akan mengawal langsung ekspedisi kebangsaan ini. Tapi saya tidak ikut jalan, karena tidak direkomendasikan dokter. Pak Gubernur rencananya akan menyambut langsung," terangnya. 

4. Angka stunting Kota Cirebon butuh perhatian

Peduli Stunting, ASN Pemkot Cirebon Jalan Kaki ke Gedung Sate Bandung ilustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, angka stunting anak akibat kekurangan gizi di Kota Cirebon masih di bawah rata-rata nasional. Tercatat, per Agustus 2020 jumlah bayi gagal tumbuh dengan baik mencapai 13,6 persen. Sedangkan angka stunting secara nasional mencapai 27,76 persen.

Agus mengatakan, sejumlah kelurahan yang perlu diperkuat pengendalian stunting yaitu di Kelurahan Karyamulya, Sukapura, Kebon Baru, Panjunan, Kasepuhan, Kejaksan, Pegambiran, Argasunya, Lemahwungkuk, Pekalipan, dan Kelurahan Kecapi.

"Bagi kelurahan yang angka stuntingnya masih di atas rata-rata kami lakukan intervensi. Sehingga diharapin angka balita yang menderita stunting bisa menurun," katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya