Lulus Uji Kompetensi, 196 Mahasiswa Unjani Gelar Janji Apoteker

196 mahasiswa terdiri dari berbagai angkatan

Cimahi, IDN Times – Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achamd Yani (Unjani) baru saja menggelar acara pelafalan Sumpah atau Janji Apoteker di Cimahi, Jawa Barat. Kegiatan itu digelar pada Selasa (6/4/2021).

Acara pembacaan Sumpah Apoteker ini digelar lewat sambungan video conference, yang diwakili sederet lulusan. Kegiatan dilakukan secara daring lantaran kampus menilai bahwa situasi pandemik COVID-19 belum mengizinkan mereka untuk bertatap muka.

Bagaimana kegiatan berlangsung?

1. Melalui uji kompetensi, sebelum akhirnya gelar janji apoteker

Lulus Uji Kompetensi, 196 Mahasiswa Unjani Gelar Janji Apotekerpexels/Karolina Grabowska

Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Unjani, Fikri Alatas, menjelaskan jika fakultasnya sempat menjalani Uji Kompetisi Apoteker Indonesia yang digelar oleh Ikatan Apoteker Indonesia dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTSI) pada 6 dan 7 Februari 2021.

Kegiatan itu, kata dia, diikuti oleh 205 mahasiswa Unjani yang terdiri dari 197 mahasiswa angkatan 2019, tiga mahasiswa angkatan 2018, empat mahasiswa angkatan 2017, dan seorang mahasiswa angkatan 2015.

Dari total 205 mahasiswa yang mengikuti UKAI, 196 orang di antaranya dinyatakan lulus. Rinciannya, kata Fikri, ialah 190 orang mahasiswa dari angkatan 2019, dua orang mahasiswa angkatan 2018, dan empat orang mahasiswa dari angkatan 2017.

“Para mahasiswa Prodi Profesi Apoteker yang diambil sumpahnya ini berdasarkan hasil yudisium yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2021 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,65. Ada IPK tertinggi 3,96 dan IPK terendah 3,00,” kata Fikri, lewat rilis yang diterima IDN Times, Kamis (15/4/2021).

2. Berharap apoteker semakin profesional

Lulus Uji Kompetensi, 196 Mahasiswa Unjani Gelar Janji ApotekerANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Pengambilan Janji Apoteker ini dipimpin oleh Nurul Falah Eddy Pariang, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Purwadi sebagai Ketua Komite Farmasi Nasional.

Dalam sambutannya, Nurul mengatakan jika pelantikan apoteker Prodi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Unjani sangat istimewa, karena mereka yang diambil sumpahnya merupakan apoteker yang dinyatakan telah lulus dalam UKAI.

“Di mana UKAI merupakan suatu momen bersejarah dalam transformasi pendidikan Apoteker Indonesia. Lalu, karena pengambilan sumpah apoteker sekarang ini merupakan kombinasi offline dan online, tentunya ini juga jadi spesial,” ujar dia.

Ia juga mengatakan bahwa dunia apoteker memang tengah memerlukan tenaga yang kompeten di bidangnya.

“Saya berharap sekali lagi semoga sejawat yang dilantik dan diambil sumpahnya bisa mempelopori praktik kefarmasian secara profesional dan etik, sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia,” katanya.

3. Apoteker pegang peranan penting selama pandemik COVID-19

Lulus Uji Kompetensi, 196 Mahasiswa Unjani Gelar Janji ApotekerIlustrasi industri farmasi di dunia (Pixabay)

Sementara itu Purwadi menyinggung peran penting para apoteker di masa pandemik COVID-19. Apoteker juga dituntut ikut berperan aktif mendukung upaya pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus corona.

“Di masa pandemik COVID-19 ini, apoteker juga bisa ikut berperan dengan memberikan perasaan tentram dan aman (tidak ditakut-takuti) offer reassurance. Juga bisa memberikan edukasi tentang langkah pencegahan COVID-19 dan memberikan informasi dasar berdasarkan fakta dan saran secara lisan atau tulisan,” ujar Purwadi.

4. Rektor Unjani berharap lulusannya punya peran lebih sebagai apoteker

Lulus Uji Kompetensi, 196 Mahasiswa Unjani Gelar Janji ApotekerRektor Unjani (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu Rektor Unjani, Hikmahanto Juwana, menyampaikan selamat sekaligus berpesan kepada para lulusan prodi Profesi Apoteker angkatan terbaru untuk bisa ambil bagian dari kesempatan Kementerian Pertahanan RI, selain tentu bekerja sebagai apoteker.

“Kami Universitas Jenderal Achmad Yani akan menjadi yang terdepan untuk mengontribusikan mereka-mereka yang mau menjadi komponen cadangan yang sedang digalakan oleh Kementerian Pertahanan yang akan dibuka tahun ini,” ungkap Hikmahanto.

“Komponen cadangan ini tidak sama dengan aggota TNI yang berdinas aktif. Komponen cadangan ini akan dilatih latihan dasar kemiliteran selama tiga bulan. Setelah itu akan menjalankan profesi sebagaimana adanya,” kata Hikmahanto.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya