Siap Hadapi AKB, Objek Wisata Sejumlah Daerah di Jabar Mulai Dibuka

Tetap terapkan protokol kesehatan saat berwisata

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik memastikan sejumlah daerah mulai kembali membuka tempat wisata. Namun, belum seluruh objek wisata di daerah terbuka untuk umum.

Setiap kepala daerah kabupaten/kota memiliki aturan tersendiri mana saja tempat pariwisata yang bisa diakses masyarakat. Bahkan, persyaratan khusus pun mesti disiapkan oleh masyarakat ketika ingin datang ke kawasan wisata.

"Setiap daerah ikuti arahan dari Pergub 46 2020. Di mana setiap tempat wisata harus memiliki gugus tugas untuk mengawasi pergerakan atau membatasinya," ujar Dedi dalam konferensi pers, Selasa (9/6).

1. Pangandaran wajibkan wisatawan milik surat hasil rapid test non-reaktif COVID-19

Siap Hadapi AKB, Objek Wisata Sejumlah Daerah di Jabar Mulai DibukaIDN Times / Nana Suryana

Di Pangandaran, lanjut Dedi, pemerintah daerahnya bahkan lebih ekstrem di mana setiap wisatawan dari luar daerah yang ingin bermain ke tempat wisata harus memiliki surat yang menerangkan bahwa orang tersebut sehat. Jika tidak mereka akan mengikuti rapid test terlebih dahulu di tempat pengecekan perbatasan.

"Jadi yang boleh berwisata itu harus sehat dulu," kata Dedi.

Selain Pangandaran, daerah yang mulai membuka kawasan wisata di antaranya Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.

2. Warga bisa berkunung ke Garut jika ingin berwisata

Siap Hadapi AKB, Objek Wisata Sejumlah Daerah di Jabar Mulai Dibukahttps://www.instagram.com/p/B-5q1AWFuGP/

Di Garut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten secara resmi telah membuka kembali seluruh objek wisata, kecuali wisata air seperti kolam renang di kawasan Cipanas Garut maupun Darajat karena dinilai memiliki potensi tinggi penyebaran wabah COVID-19.

"Kalau secara resmi sesuai dengan surat edaran kami mulai dari hari ini tanggal 8 Juni dibuka, kecuali taman air atau kolam renang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut Budi Gan Gan dilansir Antara.

Ia menuturkan objek wisata yang boleh dikunjungi di antaranya pantai, danau, maupun wisata alam lainnya seperti alam pegunungan yang menjadi ciri khas daerah Garut.

3. Tapi tempat pemandian air panas belum dibuka

Siap Hadapi AKB, Objek Wisata Sejumlah Daerah di Jabar Mulai DibukaFacebook

Sedangkan wisata pemandian air panas yang selama ini menjadi unggulan Garut, kata Budi, belum dapat dibuka untuk umum karena khawatir terjadi penularan wabah COVID-19 saat berkerumun di kolam renang.

"Meski ada anggapan di air itu masih aman, tapi kita untuk taman air dan kolam renang belum dulu," katanya.

Ia menyampaikan pemandian air panas Darajat di Kecamatan Pasirwangi tetap ditutup untuk kegiatan berenang sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Sementara di Cipanas Garut, kata dia, hanya kolam renang atau taman air saja yang ditutup, sedangkan kamar rendam air panas untuk personal atau dua orang masih bisa dinikmati wisatawan.

"Darajat belum dibuka, kolam renang yang tidak boleh, tapi di Cipanas Garut tempat (kamar) berendamnya boleh," katanya.

4. Kawasan udara dingin di Lembang juga siap menampung wisatawan

Siap Hadapi AKB, Objek Wisata Sejumlah Daerah di Jabar Mulai DibukaInstagram.com/explorebandungbarat

Pembukaan objek wisata di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menunggu keputusan diberlakukannya new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Saat ini, Pemda KBB masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial sampai 12 Juni mendatang. Namun demikian, dari hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, wilayah KBB sudah masuk zona biru.

"Kami menunggu dulu hasil gubernur bersurat ke Kemenkes soal penerapan new normal di 15 kabupaten kota zona biru, termasuk KBB. Tapi memang sekarang persiapan new normal, karena KBB juga masih PSBB sampai 12 Juni," ujar Bupati Bandung Barat, Aa Umbara saat ditemui, Selasa (2/6).

Meski belum menemui kejelasan, Umbara mengatakan pemda sudah menyiapkan batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat penerapan new normal atau AKB. Begitupun pengelola wisata menurutnya sudah menyiapkan protokol COVID-19 di obyek wisata.

"Kalau memang nanti setelah 12 Juni boleh new normal, persiapan kita sudah matang. Yang jadi prioritas pengawasan kan pasar, supermarket, rumah ibadah, dan terutama tempat wisata," ujarnya.

"Pertemuan dengan pengelola wisata sudah dilakukan, mereka semua sudah siap. Intinya protokol kesehatan diterapkan, jangan sampai nanti wisatawan dari luar daerah datang ke KBB malah menjadi sumber penularan dan jadi ada klaster wisata. Kita tidak mau seperti itu, harus diantisipasi," tambahnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya