Sekum Viking: Penetapan Persib Main di GBLA Tak Beres Sejak Awal

Dua Bobotoh jadi korban saat laga Persib vs Persebaya

Bandung, IDN Times - Penyelenggaraan Piala Presiden grup C yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) disebut sudah tidak beres sejak awal. Stadion yang sudah lama tak digunakan ini langsung jadi tuan rumah untuk pertandingan yang menyajikan tim-tim besar dengan suporter fanatik.

Hal ini disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Viking, Tobias Ginanjar, dalam diskusi Ruang Pandit Tragedi 17 Juni 2022 di GBLA yang diadakan dalam Twitter Space, Sabtu (18/6/2022) malam. Menurutnya, meski Bandung jadi tuan rumah seharusnya pertandingan jangan dulu diadakan di GBLA karena stadion ini sudah terlalu lama tidak dipakai untuk laga resmi.

"Ketika bermain di GBLA dan bertemu dengan tim-tim besar yang secara basis ini besar. Animo akan tinggi sekali untuk kerinduan datang ke lapang. Kita sudah tidak lama tidak pakai GBLA, jadi ini seperti perjudian yah," kata Tobias.

1. Panpel terlihat tidak siap menggelar pertandingan di GBLA

Sekum Viking: Penetapan Persib Main di GBLA Tak Beres Sejak AwalIDN Times/Debbie Sutrisno

Keruwetan saat pertandingan, lanjut Tobias, sudah terlihat dari laga pertama grup C bukan hanya di sekitar stadion. Sepanjang jalan menuju stadion pun baik kepolisian dan panitia tidak menyiapkan alur yang nyaman untuk penonton.

"Masuk ke mana, parkir bagaimana, ada motor mobil di satu tempat. Bus juga di parkiran yang sama. Yang penting ada warga lokal bisa parkir. Semua ini bebas saja," kata dia.

2. Penyaringan penonton yang punya tiket pun tak jelas

Sekum Viking: Penetapan Persib Main di GBLA Tak Beres Sejak AwalIDN Times/Debbie Sutrisno

Tobias mengatakan, seharusnya sebelum masuk ke dalam stadion termasuk di parkiran harus ada dulu penyaringan tiket. Karena tiket yang disediakan panita penyelenggara hanya 15 ribu dan itu dijual secara daring (online).

Namun ternyata ketika di ring pertama penyaringan pun tidak maksimal. Masyarakat bebas masuk dan keluar kawasan yang seharusnya hanya dilakukan pemilik tiket resmi.

"Dan ini kejadiannya bukan hanya kemarin, tapi sudah dari pertandingan pertama. Artinya panitia yang mau evaluasi ini ya tidak ada evaluasinya," ungkap Tobias.

3. Penitia cenderung abai dengan kejadian kemarin

Sekum Viking: Penetapan Persib Main di GBLA Tak Beres Sejak AwalIDN Times/Debbie Sutrisno

Tobias pun sempat berbincang dengan salah satu rekan Bobotoh yang meninggal dunia. Dari keterangan rekan tersebut, ketika kejadian panitia terlihat gagap dengan kondisi banyaknya Bobotoh yang punya tiket dan tidak berada di depan gerbang pintu.

Ketika ada kepadatan, pintu masuk justru langsung ditutup oleh panitia dan membiarkan Bobotoh berdesakan di depan pintu. Alhasil mereka yang berada di depan pintu gerbang terdorong oleh Bobotoh yang berada di belakang dan ingin masuk karena merasa sudah memiliki tiket pertandingan.

"Yang di depan itu pada jatuh dan besinya menimpa orang-orang yang di tengah. Korban yang tertimpa ini sempat pingsan dan dibawa ke rumah sakit hingga nyawanya tidak tertolong," papar Tobias.

Dia pun menyoroti tim medis yang dianggap tidak sigap ketika ada kejadian seperti ini. Padahal mitigasi kebencanaan seharusnya disiapkan sehingga ketika ada kasus ini tim medis bisa langsung bergerak.

Baca Juga: Dua Bobotoh Meninggal di GBLA, Ini Kata Tim Persib

Baca Juga: Dua Bobotoh Meninggal, Polisi Serahkan Nasib GBLA ke Panpel 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya