Ridwan Kamil Geram saat Dengar Ada SMAN Lakukan Orientasi di Sekolah

Masih aja ngeyel MLPS offline saat pandemik COVID-19

Bandung, IDN Times - Salah satu sekolah menengah atas (SMA) Negeri di Kota Bekasi diberitakan laksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama tahun ajaran baru secara di sekolahannya.

Dari berita foto yang dilansir Antaranews.com, sejumlah siswi baru mengikuti upacara di SMAN 2 Bekasi di Jawa Barat, Senin (13/7). Menurut pihak sekolah sebanyak 48 siswa baru dari 384 peserta didik baru menjadi perwakilan mengikuti upacara bendera, yang merupakan rangkaian kegiatan MPLS selama tiga hari.

Atas kejadian ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa MPLS khususnya yang tidak berada di zona hijau harus dilaksanakan secara online atau daring.

"Saya mohon masyarakat melaporkan kalau ada kegiatan pendidikan yang memaksa tatap muka, padahal daerahnya tak hijau itu adalah pelanggaran," ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers d Makodam III Siliwangi.

1. Lakukan MPLS secara daring

Ridwan Kamil Geram saat Dengar Ada SMAN Lakukan Orientasi di Sekolahantaranews.com

Menurut Emil, semua elemen masyarakat harus saling mengingatkan gugus tugas, orang tua dan sekolah terkait aturan tersebut. "Aturan surat keputusan bersama (SKB) sudah jelas, sebelum status hijau tatap muka tak boleh dilakukan. Sehingga MPLS masa pengenalan lingkungan sekolah semua masih secara daring," katanya.

Dia mengatakan, selama tidak bisa membuktikan sekolahnya tidak berada di zona hijau, maka aktivitas tatap muka dilarang. "Saya akan cek, apakah zona hijau. Kalau tidak, berarti ada pelanggaran, kalau iya, artinya ada diskresi," katanya.

2. Gugus tugas Kabupaten/kota harus ikut mengawasi

Ridwan Kamil Geram saat Dengar Ada SMAN Lakukan Orientasi di SekolahIlustrasi hari pertama masuk sekolah secara daring. IDN Times/ Dida Tenola

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad juga tak percaya ada SMAN yang berada di bawah naungan provinsi melakukan MPLS secara langsung dengan mendatangkan perwakilan siswa. Sebab, Pemprov Jabar selama ini dengan tegas memastikan agar pihak sekolah jalankan orientasi siswa secara daring.

"Nanti saya coba cek lagi deh ke dinas pendidikan. Harusnya tidak boleh itu," ujar Daud usai membaca pemberitaan tersebut.

3. Kalau SD-SMP lakukan MPLS offline itu tergantung daerah setempat

Ridwan Kamil Geram saat Dengar Ada SMAN Lakukan Orientasi di SekolahIDN Times/ Muchammad

Lain hal ketika ada sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah atas (SMP) yang membuka MPLS secara offline. Hal itu bisa saja terjadi tergantung apakah daerah sekolah itu masuk zona hijau atau tidak berdasarkan keputusan kepala daerah masing-masing.

"Kalau SD-SMP ini kan masuknya kewenangan daerah. Jadi itu tergantung mereka ada di zona hijau atau tidak," ujarnya.

4. Baru di Kota Sukabumi SMA bisa lakukan pembelajaran offline

Ridwan Kamil Geram saat Dengar Ada SMAN Lakukan Orientasi di SekolahDok.Humas Jabar

Sebelumnya, Emil memastikan Kota Sukabumi menjadi daerah pertama yang masuk dalam zona hijau COVID-19. Dengan demikian berbagai kegiatan di kota ini bisa berjalan normal temasuk sektor pendidikan.

Dengan kondisi ini, Emil meminta seluruh pejabat daerah di Kota Sukabumi bisa melakukan simulasi sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Protokol harus ketat dan ini wajib dikawal," ujarnya.

Untuk menghidupkan kembali proses belajar mengajar seperti biasa, Emil mengimbau dinas pendidikan dan aparat yang masuk dalam gugus tugas di Sukabumi bisa mengambil pelajaran dari kegagalan Korea Selatan, Israel, maupun Perancis di sektor pendidikan.

"Jangan sampai kita membuat kegagalan karena Sukabumi ini akan jadi percontohan," ujarnya.

Baca Juga: Jadi Relawan, Puluhan Millennials Bantu Penanganan COVID-19 di Jabar

Baca Juga: Siap-siap! Warga Jabar Tak Pakai Masker Bisa Didenda Rp100 Ribu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya