Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Arah Baru Industri Kripto Indonesia Tahun 2026

ilustrasi kripto (pexels.com/Alesia Kozik)
ilustrasi kripto (pexels.com/Alesia Kozik)
Intinya sih...
  • Pengawasan OJK menjadi fondasi pematangan industri kripto
  • Adopsi institusional dan tokenisasi mulai mendapat tempat
  • Dinamika global dan faktor makro tetap memengaruhi pasar kripto
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Industri aset kripto di Indonesia memasuki fase baru menjelang 2026. Setelah melalui periode penuh dinamika, arah pertumbuhan pasar kini dinilai semakin matang, didukung oleh regulasi yang lebih jelas dan perilaku investor yang kian selektif.

Upbit Indonesia, sebagai salah satu exchange aset kripto berlisensi di Tanah Air, menilai bahwa lanskap industri kripto nasional menunjukkan pergeseran signifikan sepanjang 2025. Aktivitas perdagangan tetap tumbuh, namun dengan karakter yang lebih sehat dan berorientasi jangka panjang.

Peningkatan literasi investor menjadi salah satu indikator utama perubahan tersebut. Strategi investasi tidak lagi didominasi transaksi jangka pendek, melainkan mulai mengarah pada pendekatan holding dengan mempertimbangkan fundamental aset.

Di sisi lain, penguatan regulasi melalui transisi pengawasan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran digital, dinilai turut memperjelas arah tata kelola industri aset digital di Indonesia.

 

1. Pengawasan OJK jadi fondasi pematangan industri

Ilustrasi masyarakat mendapat akses keuangan di OJK Sumsel Babel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi masyarakat mendapat akses keuangan di OJK Sumsel Babel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Memasuki 2026, pengawasan OJK diproyeksikan menjadi pilar utama dalam proses konsolidasi industri kripto nasional. Fokus pengawasan akan diarahkan pada aspek keamanan, transparansi, dan kepatuhan pelaku industri.

“Kami melihat 2026 sebagai tahun krusial bagi industri kripto Indonesia,” ujar Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (22/12/2025). Menurutnya, perubahan pendekatan regulator menjadi sinyal bahwa industri aset digital kini berada dalam fase pematangan.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan industri tidak lagi sekadar diukur dari volume transaksi, melainkan dari kualitas partisipasi investor yang semakin memahami risiko dan peluang jangka panjang.

2. Adopsi institusional dan tokenisasi mulai mendapat tempat

ilustrasi investasi kripto (pexels.com/ Alesia Kozik)
ilustrasi investasi kripto (pexels.com/ Alesia Kozik)

Selain penguatan regulasi, meningkatnya minat institusi dan korporasi terhadap aset digital juga menjadi faktor penting yang membentuk pasar kripto ke depan. Tokenisasi aset riil dan integrasi aset digital ke dalam sistem keuangan mulai mendapat perhatian lebih luas.

“Pertumbuhan investor kini tidak hanya tercermin dari jumlah transaksi, tetapi dari semakin meningkatnya kualitas partisipasi,” kata Resna. Ia menilai, investor Indonesia mulai memposisikan aset kripto sebagai bagian dari strategi keuangan yang lebih terstruktur.

Tren ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor, sekaligus mendorong industri kripto bergerak lebih dekat dengan sistem keuangan formal dan kebutuhan pasar yang lebih luas.

3. Dinamika global dan faktor makro tetap memengaruhi pasar

ilustrasi kripto (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kripto (pexels.com/RDNE Stock project)

Di tingkat global, sejumlah faktor eksternal seperti siklus Bitcoin halving, ekspansi produk ETF kripto, serta kondisi makroekonomi dunia diperkirakan tetap memberi pengaruh signifikan terhadap sentimen pasar pada 2026.

“Dengan pengawasan OJK sebagai otoritas industri aset kripto, serta peran Bank Indonesia dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan dan infrastruktur pembayaran digital, kami percaya industri ini akan semakin terstruktur, aman, dan berkelanjutan,” ujar Resna.

Kombinasi faktor global dan domestik ini membuat pergerakan pasar kripto ke depan diprediksi lebih dinamis, namun dengan fondasi yang lebih kokoh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai respons atas berbagai tren tersebut, Upbit Indonesia menegaskan fokus strategisnya pada penguatan kepatuhan, peningkatan keamanan sistem, serta perluasan program edukasi investor. Upaya ini dipandang sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk membangun kepercayaan publik.

Selain itu, penguatan komunitas dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan juga menjadi perhatian utama. Upbit ingin memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau komunitas yang lebih luas.

“Komitmen kami adalah memastikan setiap pengguna dapat mengakses layanan aset digital yang aman, teredukasi, dan sesuai regulasi,” ujar Resna.

Dengan arah industri yang semakin matang, 2026 diproyeksikan menjadi momentum penting bagi peran aset kripto dalam ekosistem keuangan modern Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Getok harga, Oknum Juru Parkir Liar di Bandung Bakal Dibawa ke Barak Militer!

22 Des 2025, 19:45 WIBNews