Ridwan Kamil: Data 150 Sekolah Klaster COVID-19 Belum Valid

Jika ada PTM yang jadi klaster Disdik Jabar tahu lebih dulu

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menepis adanya pemberitaan 150 sekolah menjadi klaster penyebaran virus corona (COVID-19) saat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) sudah melakukan pengecakan dan belum ada data valid terkait itu.

"Laporan hari ini datanya itu belum valid, kira-kira begitu. Sudah cek datanya ke pusat dan belum terkonfirmasi," ujar Emil dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).

1. Kalau ada klaster Disdik harusnya lebih tahu dulu

Ridwan Kamil: Data 150 Sekolah Klaster COVID-19 Belum ValidPemandangan PTM terbatas di SMAN 2 Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Menurut Emil, ketika ada data siswa yang terpapar penyebaran di sebuah sekolah maka ada laporan ke pihak komite juga dinas pendidikan sekitar. Data itu kemudian bisa dihimpun untuk kemudian disetorkan ke pemerintah pusat.

Namun, data mengenai informasi klaster sampai sekarang belum juga didapat dinas pendidikan.

"Disdik Jabar sudah mengecek dan hasilnya belum dikonfirmasi. Tapi ini biasa sudah langsung dijadikan sumber viral," ungkal Emil.

2. Hentikan PTM sekolah jika ada siswa atau pengajar terpapar virus corona

Ridwan Kamil: Data 150 Sekolah Klaster COVID-19 Belum ValidWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau pembelajaran tatap muka di salah satu SMPN di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, meminta pemerintah daerah menutup kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah jika ditemukan kasus positif virus corona. Selain itu, pemda juga diminta untuk melakukan pelacakan.

“Jika ada kasus positif, maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan desinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Kamis (23/9/2021).

Wiku menjabarkan, berdasarkan data dari Kemendikbudristek per 23 September, dari 47.033 sekolah yang telah disurvei sebesar 2,77 persen menimbulkan klaster selama PTM. Meski angkanya kecil, ia menegaskan harus ditindaklanjuti dengan baik agar tidak meluas.

"Namun, sekecil apa pun angka kasus jika tidak ditindaklanjuti baik dengan tracing maupun treatment yang tepat, akan memperluas penularan. Oleh karena itu, jika ada kasus penularan di sekolah segera lakukan penutupan sekolah," tegasnya.

3. Klaster sekolah ditemukan di DKI Jakarta

Ridwan Kamil: Data 150 Sekolah Klaster COVID-19 Belum ValidSekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Kemendikbudristek menyebut ada 25 sekolah di Jakarta menjadi klaster. Kasubag Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan memang ada klaster COVID-19 yang ditemukan di sekolah. Namun, cuma ada satu, yakni di SDN 03 Klender.

Ia menerangkan, di SDN 03 Klender tersebut ada seorang siswa yang positif COVID-19 lalu menulari satu orang siswa lainnya.

"Kalau klaster itu hanya satu yang di SD Klender, itu pun sudah ditracing lagi hanya (satu tertular) tiada lagi yang lain," ujar Taga saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: Belum Ada Laporan Klaster COVID-19 dari Gelaran PTM Terbatas

Baca Juga: PTM Terbatas, Disdik Bandung Klaim Belum Temukan Siswa Positif Corona 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya