Dedi Mulyadi Ungkap Penyebab Sepinya Wisatawan Lewat BIJB Kertajati

- Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) melalui BIJB Kertajati mengalami penurunan drastis dari 263 kunjungan di bulan September menjadi 151 kunjungan di bulan Oktober 2025.
- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut penurunan tersebut disebabkan oleh minimnya rute penerbangan, namun berharap penerbangan umroh dengan Garuda mulai Desember bisa meningkatkan aktivitas bandara.
- Secara keseluruhan, kunjungan Wisman ke Jawa Barat masih cukup banyak meski melalui pintu masuk lain seperti kereta cepat Whoosh, dengan kenaikan 20,33% pada Oktober 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Bandung, IDN Times - Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) melalui pintu masuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terus mengalami penurunan. BPS Jabar mencatat, dari angka 263 kunjungan di bulan September menjadi 151 kunjungan di bulan Oktober 2025.
Sementara pada Oktober 2024 di mana kunjungan wisman melalui Bandara Kertajati telah mengalami penurunan sebesar 82,74 persen dari angka 875 kunjungan menjadi 151 kunjungan.
Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak menampik data dari BPS tersebut. Menurutnya, hal ini terjadi karena memang penerbangan BIJB Kertajati belum bertambah dan hanya menyisakan satu rute penerbangan menuju Singapura.
"Kertajati menurun wisatawan mancanegara, ya memang penerbangannya kan gak ada," kata Dedi, Kamis (4/12/2025).
1. Berharap terbantu dengan penerbangan haji dan umrah

Dedi mengungkapkan, pada bulan ini, atau Desember 2025, BIJB akan melayani penerbangan umroh dengan perusahaan maskapai Garuda yang diharapkan bisa menambah aktivitas dari bandara terbesar di Jawa Barat tersebut.
"Kami kan mulai bulan ini nih penerbangan umroh akan mulai jalan dengan Garuda, mudah-mudahan saja. Memang (sekarang) penerbangan yang gak ada, sehingga wisatawan pasti nggak ada," katanya.
2. BPS Jabar catat adanya penurunan kunjungan

Sementara itu BPS Jawa Barat mengungkapkan, meski ada penurunan jumlah kunjungan melalui pintu masuk Bandara BIJB, secara umum kunjungan Wisman ke Provinsi Jawa Barat masih cukup banyak.
"Adanya penurunan kunjungan Wisman ke Jawa Barat melalui pintu BIJB bukan berarti kunjungan warga negara asing (WNA) ke Jawa Barat hanya sedikit. Karena terjadi peralihan pintu masuk WNA masuk ke Jawa Barat yaitu melalui kereta cepat Whoosh," ujar Fungsional Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Barat, Ninik Anisah.
3. Jumlah wisatawan nusantara pada Oktober 2025 sebanyak 17,04 juta perjalanan

Untuk Whoosh, secara year on year (yoy) kunjungan WNA pada Oktober 2025 naik 20,33 persen dibandingkan Oktober 2024. Dan secara kumulatif, Januari-Oktober 2025 jumlah WNA yang masuk ke Jawa Barat menggunakan Whoosh mencapai 160.648 kunjungan atau naik 48,18 persen dibandingkan periode yang sama 2024, yang hanya mencapai 115.170 kunjungan.
Ninik menjelaskan, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada Oktober 2025 sebanyak 17,04 juta perjalanan atau naik 0,10 persen secara month to month, dan naik 24,03 persen secara yoy.
Adapun pun daerah tujuan wisnus di Jabar masih didominasi daerah Bogor Depok dan bekasi (Bodebek) dengan angka 14,85 persen serta daerah Bandung Raya dengan angka sebesar 51,71 persen sepanjang Januari-Oktober 2025.
"Secara kumulatif jumlah perjalanan wisnus Januari-Oktober 2025 mencapai 175,57 juta perjalanan atau naik 28,73 persen dibandingkan periode yang sama 2024 yang hanya mencapai 136,39 juta perjalanan," kata dia.


















