Diguyur Hujan 3 Jam, Banjir dan Longsor Terjang Kota Sukabumi

- Banjir dan longsor terjadi di beberapa wilayah
- Warga sibuk menyelamatkan barang berharga
- Pohon tumbang mengganggu listrik dan angin kencang merusak bangunan
Sukabumi, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi selama hampir tiga jam pada Jumat (5/12/2025) memicu rangkaian bencana di sejumlah titik. Banjir, longsor, hingga kerusakan rumah warga terjadi hampir bersamaan. Tim BPBD dikerahkan sejak sore untuk menangani kondisi darurat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Joseph Sabaruddin, mengatakan limpahan air terjadi karena intensitas hujan tinggi tak diimbangi dengan sistem drainase yang memadai.
"Hujannya deras dalam waktu singkat, sementara beberapa saluran tersumbat. Itu yang bikin air cepat masuk ke permukiman," ujarnya.
Joseph menambahkan, petugas masih siaga di lokasi terdampak. "Sebagian banjir sudah surut, tapi pendataan dan assessment tetap berjalan. Tim masih standby di banyak titik," katanya.
1. Banyak wilayah terendam, warga sibuk selamatkan barang

Genangan air muncul di berbagai kelurahan. Di Cikole, banjir merendam RT 02 RW 05 dan RW 07 hingga masuk rumah. Kondisi serupa menimpa warga Benteng serta Perum Pesona Gardenia Asri I Subangjaya, membuat sejumlah keluarga memindahkan barang berharga ke tempat aman.
Pesantren Al-Amannah di Dayeuhluhur pun tak luput dari banjir. Kawasan Lio Santa dan Gedong Panjang bahkan sempat terputus karena jalan utama berubah menjadi aliran air. Di Selabatu, banjir di Jalan Bhayangkara Gang H Kholil menenggelamkan 11 rumah.
Banjir juga terjadi di Kuta Lebak Sriwidari yang merendam dua rumah, Sukamaju Baros, SMK PASIM Cikole, serta RT 04 RW 04 Nanggeleng. Petugas masih mendata jumlah warga terdampak.
2. Tiga lokasi dilanda longsor, akses jalan tertutup material

Longsor dilaporkan terjadi di RW 18 Cisarua, menutup jalan sepanjang 20 meter. Material tanah yang menumpuk mengancam badan jalan dan membuat akses terganggu. Tebing setinggi tiga meter di Perum Taman Asri Subangjaya juga runtuh dan memicu kekhawatiran warga sekitar.
Di Jalan Aminta Azmali Sriwidari, tanah longsor menutup akses perkampungan. Warga sempat menyingkirkan sebagian material sembari menunggu tim BPBD tiba.
3. Pohon tumbang ganggu listrik, angin kencang rusak atap dan dinding rumah

Sebuah pohon alpukat berukuran besar tumbang di Kecamatan Warudoyong dan mengenai jaringan listrik. Insiden ini menyebabkan aliran listrik sempat terganggu.
"Petugas PLN dan BPBD langsung turun melakukan pemotongan dan pembersihan area terdampak," kata Joseph.
Kerusakan bangunan juga terjadi akibat terpaan angin. Di Jalan Nangela Baros, atap dapur milik Siti Jubaedah ambruk. Sementara dinding belakang sebuah rumah di Subangjaya jebol sekitar 6 x 3 meter.
"Empat rumah di Kampung Tegal Pari Gunungpuyuh mengalami kerusakan atap. Warga memasang penutup darurat sembari menunggu bantuan lanjutan dari pihak terkait," ujarnya.
4. Tak ada korban jiwa, petugas masih siaga

Joseph memastikan tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. "Alhamdulillah tidak ada korban. Kerugian materi masih dihitung karena lokasi kejadiannya cukup tersebar," ucapnya.
Tim gabungan dari BPBD, DPUTR, PLN, TNI/Polri, PMI, kelurahan, kecamatan, relawan Sehati, hingga warga setempat terus melakukan pembersihan, penanganan darurat, dan pendataan.
Kebutuhan mendesak saat ini, kata Joseph, adalah terpal untuk menutup rumah warga yang atapnya rusak. Hingga pukul 21.00 WIB, banjir mulai surut namun petugas masih bertahan di lapangan.
















