PVMBG: 3 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Siaga, 11 Lainnya Waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Semeru, Jawa Timur, yang erupsi, Sabtu (4/11/2021). Selain Semeru, PVMBG pun melakukan pemantauan pada gunung api lainnya yang ada di Indonesia.
Berdasarkan data pada Minggu (5/12/2021), dari 14 gunung berapi yang ada di Indonesia, tiga di antaranya masuk kategori siaga atau level II. Dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, tiga gunung berapi tersebut adalah Merapi di Jawa Tengah, Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, dan Sinabung di Sumatera Utara.
1. Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak berkegiatan 5 Km dari puncak Merapi
Hari ini, kondisi gunung api Merapi hilang berkabut, asap kawah tidak teramati. Gempa vulkanik yang berkaitan dengan guguran, pertumbuhan kubah lava serta aktivitas tektonik, di mana ada 144 kali gempa gugutan,1 kali gempa fase banyak, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun pada radius 3 km dari puncak, sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer (km) ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih," tulis siaran pers dikutip IDN Times.
Kemudian bagi pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
2. Asap putih keluar capai 300 meter dari puncak Gunung Ili Lewotolok
Sementara itu, di gunung berapi Ili Lewotolok, asap putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Kemudian ada letusan disertai lontaran material pijar dan suara gemuruh lemah hingga sedang
Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, hembusan asap kawah, dan getaran menerus yang berkaitan dengan aktivitas magma, serta aktivitas tektonik, di antaranya 15 kali gempa letusan/erupsi, 105 kali gempa hembusan, 9 kali tremor non-harmonik, 1 kali gempa vulkanik lokal, 1 kali gempa tektonik dalam, dan ada tremor menerus, amplitudo 0.5-5 mm (dominan 5 mm)
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok.
"Mereka yang tinggal di Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok," tulis siaran pers.
3. Di Sinabung, masyarakat dilarang beraktivitas di desa yang sudah direlokasi
Gunung berapi Sinabung sendiri hingga sekarang masing mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Aktivitas tektonik ada 1 kali gempa tektonik lokal dan 6 kali gempa Tektonik Jauh
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G. Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.
4. Masyasrakat diimabu waspadai awan panas guguran Gunung Semeru
Salah satu gunung yang masuk kategori waspada adalah Semeru yang baru saja meletus. Dari laman ini, awan panas guguran dengan jarak luncur 4000 meter, dari puncak atau 2000 meter dari ujung aliran lava ke tenggara (Besuk Kobokan).
Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, hembusan asap kawah aktivitas tektonik seperti 34 kali gempa letusan/erupsi, 2 kali gempa awan panas guguran, 13 kali gempa guguran. 15 kali gempa hembusan, dan 1 kali gempa tektonik jauh
Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru.
Selain Semeru, 10 gunung lain yang masuk kategori waspada adalah Ile Werung/Hobal (Nusa Tenggara Timur), Sirung (Nusa Tenggara Timur), Karangetang (Sulawesi Utara), Anak Krakatau (Lampung), Dukono (Maluku Utara), Ibu (Maluku Utara), Gamalama (Maluku Utara), Kerinci (Jambi, Sumatera Barat), Bromo (Jawa Timur), dan Soputan (Sulawesi Utara).
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Waspada
Baca Juga: Ahli Vulkanologi ITB Jelaskan Penyebab Erupsi Gunung Semeru