Pemkot Bandung Fasilitasi Warga Buang Sofa hinggga Kulkas, Ini Caranya

Jangan buang sampah besar di sungai lagi ya wargi...

Bandung, IDN Times - Sampah besar seperti kursi, sofa, atau barang elektronik kerap menjadi persoalan masyarakat. Ketidaktahuan tempat pembuangan kerap membuat mereka asal membuangnya.

Untuk warga Bandung masih bingung buang sampah besar seperti kasur atau lemari ke mana, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sampah Kota Bandung menyediakan jasa angkut sampah besar langsung ke lokasi Anda.

Kepala UPT Pengelolaan Sampah Kota Bandung, Ramdani atau yang kerap disapa Dani menjelaskan, sebelum pengambilan sampah, warga terlebih dahulu menghubungi call center 022-720 7889 untuk menjadwalkan penjemputan sampah besar. Setelah itu, petugas lapangan akan menghubungi untuk verifikasi alamat dan kesiapan penjemputan sampah besar.

"Pada satu titik jemput, maksimal bisa membuang dua unit sampah besar. Usahakan sampah besar sudah diletakkan di depan rumah agar mudah diangkut ke mobil," ujar Dani melalui siaran pers dikutip IDN Times, Selasa (5/7/2022).

1. Pengambilan sampah tidak dipungut biaya

Pemkot Bandung Fasilitasi Warga Buang Sofa hinggga Kulkas, Ini CaranyaDok. Humas Kota Bandung

Jika lokasi penjemputan berada di gang, sebaiknya angkut ke pinggir jalan terlebih dahulu untuk memudahkan proses pengambilan sampah. Nah, menariknya program ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis!

"Kita tidak tarik tarif untuk warga yang ingin buang sampah besar. Kecuali untuk komersil seperti perusahaan atau hotel, itu ada biaya jasanya," ucapnya.

2. Tak semua sampah besar dibuang ke TPA

Pemkot Bandung Fasilitasi Warga Buang Sofa hinggga Kulkas, Ini CaranyaIDN Times/Bagus F

Berdasarkan data dari UPT Pengelolaan Sampah Kota Bandung, sejak Januari-Juni 2022 tercatat sebanyak 259 sampah besar yang telah diangkut.

Beberapa sampah besar yang kerap dibuang oleh masyarakat antara lain, springbed, kasur, meja, kursi, lemari, kulkas, mesin cuci, dan ranjang.

Tidak semua sampah ini langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sebagian besarnya diperbaiki agar bisa digunakan kembali.

"Kalau sampah seperti kursi dan sofa yang kakinya pincang, kita simpan di pul dulu untuk ditambal. Lumayan bisa dipakai lagi buat duduk di taman," ungkapnya.

Terkadang ada juga pegawai yang mengambil barang tersebut untuk diperbaiki. Jika memang tidak bisa sama sekali barulah sampah besar itu akan dibuang ke TPA.

3. Dulu banyak sampah besar yang dibuat warga ke sungai

Pemkot Bandung Fasilitasi Warga Buang Sofa hinggga Kulkas, Ini CaranyaTim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan pencemaran mikroplastik pada Sungai Deli, Kota Medan. (Dok: Ekspedisi Sungai Nusantara)

Ke depannya UPT Pengelolaan Sampah Kota Bandung akan membuat konsep second hand market seperti di luar negeri.

"Jadi, kalau ada barang besar yang tidak terpakai, kita umumkan di media sosial. Nanti, bagi yang mau bisa langsung jemput ke lokasi. Jadi, kita bisa meminimalisasi sampah ke TPA," paparnya.

Sampah-sampah besar yang sudah tidak layak digunakan, akan dibuang ke TPA Sarimukti untuk ditimbun dengan sistem controlled landfill.

"Jadi sampah besar itu ditumpuk, diratakan, lalu ditimbun. Katanya nanti kalau di Legok Nangka baru akan diolahnya menggunakan sistem incinerator," ujarnya.

Dani menceritakan, latar belakang program sampah besar ini, saat ia dan timnya tengah membersihkan sungai dan lahan sampah liar, ternyata banyak kita temukan sampah besar.

"Dulu kami pernah bersihkan sungai yang ada di perbatasan kota dan kabupaten sekitar Buahbatu. Ternyata kami menemukan ada bathtub yang sumbat saluran, makanya jadi banjir di sana. Bayangin, bathtub sebesar itu dibuang ke sungai," tuturnya.

Maka dari itu, ia berharap dengan adanya program ini bisa memfasilitasi masyarakat agar tidak membuang sampah besar ke sungai atau lahan kosong sembarangan. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya