Omicron Masuk Bandung, Plt Wali Kota: Warga Jangan Panik, Tetap Prokes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Enam warga Kota Bandung terkonfirmasi positif terpapar virus COVID-19 varian Omicron. Mereka terinfeksi dari transmisi lokal karena tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri atau dekat dengan orang yang baru kembali dari luar negeri. Saat ini, mereka tengah menjalani proses karantina di pusat karantina Provinsi Jawa Barat Gedung BPSDM, Kota Cimahi.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebutkan, sebagian pasien dari enam orang yang terkonfirmasi omicron itu sempat mengalami gejala batuk. Kendati demikian, menurutnya sebagian dari enam orang tersebut sudah dinyatakan negatif tes PCR.
"Mereka ada yang di rumah sakit, ada juga yang sudah pulang," kata Yana di Bandung, Jum'at (21/1/2022).
1. Tetap waspada meski Omicron tidak separah varian Delta
Para pasien yang terkonfirmasi omicron, terpapar virus dari transmisi lokal. Pasalnya, ke enam orang tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
Dengan adanya kasus enam orang terkonfirmasi omicron itu, Yana mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik.
"Masyarakat enggak perlu panik, karena mungkin aja ini jadi endemi ya. Sudah jadi endemi," imbuhnya.
Ada pun enam orang tersebut dinyatakan terkonfirmasi omicron berdasarkan hasil pengetesan melalui Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.
2. Lakukan langkah antisipasi penyebaran virus
Pemkot Bandung pun menerapkan kembali tes COVID-19 secara acak kepada siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus varian Omicron.
"Antisipasi itu, katanya, perlu dilakukan mengingat varian omicron disebut lebih cepat menular. Nanti saya minta Dinkes (dinas kesehatan) lakukan lagi tes acak ya, di sekolah yang lalu PTM," kata Yana.
3. Perketat jadwal kerja ASN
Selain tes acak kepada siswa, Yana menambahkan, pihaknya bakal kembali memperketat sistem bekerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung.
Nantinya kapasitas ASN yang bekerja di kantor bakal dikurangi sebesar 25 persen. Sehingga, nantinya hanya 75 persen ASN yang bisa bekerja di kantor atau Work From Office.
"Mungkin mingu depan, segera, ini kan kami harus siapkan regulasinya dulu di internal," tandasnya.