Masih Jadi Masalah, 1.600 Ton Sampah per Hari Dihasilkan Warga Bandung

Yuk mulai pilah dan kurangi sampah mulai dari rumah 

Bandung, IDN Times - Kota Bandung menjadi salah satu daerah penghasil sampah cukup besar. Per hari timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat mencapai 1.600 ton.

Kondisi ini jadi perhatian bersama karena 82 persen sekitar 1.312 ton sampah tersebut akhirnya harus diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal TPA Sarimukti yang berada di Kabupaten Bandung Bara saja perkiraan awalnya harus bisa menampung 1.200 ton per hari dari kawasan Bandung Raya.

Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk mencapai 2,5 juta jiwa, permasalahan sampah di Kota Bandung masih belum menemukan solusi yang maksimal.

"DLHK terus berusaha agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin kecil. Targetnya, tahun depan hanya terbuang sebanyak 70 persen dari total sampah yang ada," ujar Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Bandung Deti Yulianti dalam acara Bandung Menjawab, Kamis (25/11/2021).

1. Bandung berpotensi kembali jadi lautan sampah

Masih Jadi Masalah, 1.600 Ton Sampah per Hari Dihasilkan Warga BandungIDN Times/Istimewa

Ia menerangkan, kondisi TPA Sarimukti yang sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung sampah. Sehingga nantinya sampah akan di angkut ke TPPAS Legok Nangka. Di sana, Kota Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.

Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan.

"Jika Kota Bandung tidak bisa mengurangi sampah maka potensi kota lautan sampah bisa saja terjadi," paparnya.

2. Pemilihan sampah dari tingkat RW terus digencarkan

Masih Jadi Masalah, 1.600 Ton Sampah per Hari Dihasilkan Warga Bandungpilah sampah sesuai kategori (Unsplash.com/NareetaMartin)

Deti menuturkan, saat ini penanganan sampah di Kota Bandung terdiri dari penyapuan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali," terangnya.

Untuk mengurangi volume sampah demi terwujudnya kota bersih, di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi Covid-19. Diantaranya dengan membangkitkan kembali Bank Sampah yang sempat terhenti.

Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan. Dengan begitu Deti meyakini permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan mulai teratasi.

"Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen," tuturnya.

3. Masyarakat harus bantu pengurangan sampah mulai dari rumah

Masih Jadi Masalah, 1.600 Ton Sampah per Hari Dihasilkan Warga BandungSeorang nasabah tengah menimbang sampah yang dibawa ke Bank Sampah Resik. IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain itu, DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggungjawab DLHK, tetapi semua masyarakat.

"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan prilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman," ujarnya

Baca Juga: Mahasiswa UGM Berdayakan Masyarakat Olah Sampah Organik

Baca Juga: 5 Sampah Dapur Bernutrisi untuk Kesuburan Tanaman di Kebunmu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya