Kurva Kasus Positif COVID-19 di Jabar Terus Melonjak

Waspada, orang tanpa gejala kian banyak

Bandung, IDN Times - Warga Jawa Barat nampaknya harus semakin mengantisipasi penularan virus corona (COVID-19). Dengan banyaknya mereka yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) maka penularan bisa semakin masif ketika kita tidak menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan laman Pikobar.jabarprov.go.id jumlah kasus orang terpapar COVID-19 di Jabar telah mencapai 20.131. Pertumbuhan angka ini terbilang cepat dalam sepekan terakhir. Dalam dua hari terakhir saja sudah ada 1.538 kasus, di mana pada Jumat(25/9/2020) ada penambahan 804 kasus, dan kemarin ada 734 kasus.

Jika melihat kurva dalam sebulan ke belakang atau 26 Agustus 2020 angkanya penularan masih 178. Angka ini kemudian naik turun, meski kebanyakan justru melonjak.

1. Masifnya pengetesan yang dilakukan membuat pemprov berhasil mendapatkan kasus-kasus baru

Kurva Kasus Positif COVID-19 di Jabar Terus MelonjakIlustrasi tes swab. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Penambahan kasus yang terjadi di Jabar dan beberapa daerah lainnya tidak terlepas dari masifnya pengetesan usap yang dilakukan. Semenjak Pemprov berusaha menembus pengetesan mencapai 50 ribu per hari angka kasus COVID-19 di provinsi ini memang kian tinggi.

Lonjakan pertama selama sebulan ke belakang terjadi pada 3 September di mana ada 385 kasus baru. Sempat alami penurunan, tapi kasus COVID-19 kembali naik pada 19 September di mana ada 470 kasus baru.

Perlahan tapi pasti angka ini terus naik hingga saat ini yang rata-rata berada di angka 450 sampai 500 kasus per hari.

2. Hampir 50 persen pasien positif COVID-19 di Jabar berhasil sembuh

Kurva Kasus Positif COVID-19 di Jabar Terus MelonjakIlustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun)

Meski angka keterpaparan virus di Jabar ini tinggi, namun angka kesembuhan juga cukup baik. Dari 20.131 kasus positif, ada 12.022 warga yang telah berhasil sembuh.

Sayangnya, kondisi ini belum membuat Gubernur Jabar Ridwan Kamil sumringah. Menurutnya, angka kesembuhan COVID-19 semestinya berada di angka 70 persen.

Atas kondisi ini, dia telah meminta bantuan Kementerian Kesehatan untuk mencari metode paling sesuai agar mereka yang terpapar bisa sembuh, tidak meninggal.

“Jadi, kami di Jabar ingin meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan dalam meningkatkan angka kesembuhan di Jabar,” ujar Emil beberapa waktu lalu.

3. Sejumlah daerah di Jabar masuk dalam zona merah COVID-19

Kurva Kasus Positif COVID-19 di Jabar Terus MelonjakIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, berdasarkan data periode 14 hingga 20 September 2020, terdapat peningkatan level kewaspadaan menjadi Zona Merah (Risiko Tinggi) di Kota Cirebon, Kota Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Sementara daerah lain di Jabar dari laporan di periode yang sama berstatus Zona Oranye (Risiko Sedang) sebanyak 14 kabupaten/kota dan berstatus Zona Kuning (Risiko Rendah) berjumlah 10 kabupaten/kota.

Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, dari laporan mingguan, saat ini terdapat peningkatan kasus positif di 11 daerah di Jabar.

"Yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota Sukabumi,” ucap Setiawan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya