Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun Lalu

Bantuan makanan tidak pernah terhenti

Bandung, IDN Times - Dua wanita paruh baya tengah membuka keresek yang berisi bahan-bahan makanan. Potongan ikan pindang dan beberapa buah labu hijau kecil menjadi bahan yang akan dimasak, Kamis(19/9), hari ini. Sejumlah bumbu dapur seperti garam, cabai, penyedap makanan, tomat, pun ikut dikirim dalam keresek tersebut.

"Jadi, setiap hari memang dikirim petugas dari rumah Pak Habibie ke Dapur Jompo. Kami di sini tinggal masak saja," ujar Cucun, salah satu juru masak ketika berbincang bersama IDN Times, Kamis (19/9).

Dapur Jompo merupakan tempat yang berada di sekitar RW04, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Sesuai namanya dapur ini memang disediakan untuk memberi makanan kepada para mereka yang masuk dalam kategori jompo. Dapur ini merupakan salah satu peninggalan almarhum Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie yang masih berdiri sampai sekarang.

Cucun menuturkan, dapur ini memang didirikan Habibie sekitar 32 tahun silam. Menurut penuturan sang ibu, Habibie dan beberapa orang yang bekerja untuk dia kerap membagikan makanan hingga pakaian kepada masyarakat Jompo yang ada di sekitar daerah Jalan Sersan Bajuri.

Kemudian setelah sekian lama mereka merasa bahwa banyak kaum jompo yang juga ada di sekitar rumah pribadi. Tercetuslah untuk mencari tempat yang dijadikan dapur guna memberikan makanan kepada jompo.

"Dulu nyari tempat susah, kemudian ada kantor rukun warga (RW) yang suka dipakai Posyandu. Dipilihlah tempat ini sampai sekarang," kata dia.

1. Ada lebih dari 20 jompo yang setiap hari mengambil makanan di dapur ini

Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun LaluIDN Times/Debbie Sutrisno

Cucun menuturkan, sejak puluhan tahun silam, jompo yang ada di sekitar kelurahan ini sudah datang ke dapur untuk mengambil makanan setiap paginya. Dalam satu hari Dapur Jompo hanya menyediakan satu kali makan. Setelah mulai memasak dari pukul 08.00 WIB, makanan kemudian dibungkus untuk dibagikan kepada jompo sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat ini jumlah jompo yang masih aktif mengambil makanan hanya tersisa sekitar 20 orang. Jumlah ini menurun karena memang ada dari mereka yang meninggal atau dibawa tinggal bersama anak-anaknya.

"Kalau ada penambahan orang juga biasanya tidak jauh dari daerah sini," kata Cucun.

2. Bantuan makanan tidak pernah tersendat

Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun LaluIDN Times/Debbie Sutrisno

Hingga tahun ini, Cucun sudah menjadi juru masak di Dapur Jompo selama 20 tahun. Dia meneruskan dedikasi yang ibu yang dulu ikut memasak di dapur ini. Meski sudah pindah tempat tinggal tidak di RW 04 Isola, Cucun tetap bertekad menjadi juru masak dan membantu memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Selama 20 tahun mengabdi, Cucun menyebut bantuan makanan dari Pak Habibie tidak pernah tersendat. Meski menu makanan tidak selalu mewah, tapi setiap hari pasti ada terus yang dibawa pegawai rumah pribadi Habibie ke Dapur Jompo.

"Ya kaya sekarang cuman waluh (labu) dan ikan pindang. Kemarin sempat kita bisa bikin sayur asam. Tapi ya ada aja tiap hari juga," kata dia.

Kondisi ini tidak jadi soal. Sebab untuk para penerima makanan mereka tak pernah mengeluh. Terlebih apa yang disediakan Dapur Jompo ini memang gratis, tidak berbayar sedikitpun.

3. Berterimakasih dengan adanya dapur jompo

Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun LaluIDN Times/Debbie Sutrisno

Esih, salah satu penerima manfaat keberadaan Dapur Jompo menuturkan, dia sudah lebih dari 22 tahun mengambil makanan di tempat ni. Bahkan ketika Pak Habibie masih sering berada di kediaman pribadi, Esih kerap menyempatkan diri untuk berusaha bertemu dengan beliau.

Dia ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Habibie karena dengan keberadaan dapur ini, kebutuhan makan pagi terpenuhi. "Pernah sekali bertemu bapak (Habibie) dan saya langsung terima kasih. Dia bertanya pada saya, apakah mendapat makanan? Saya jawab dapat. Terus pak Habibie tersenyum," kata Esih menceritakan pertemuannya.

Untuk menyambung hidupnya, Esih saat ni berjualan gorengan. Setiap pagi sebelum berangkat keliling kampung dia datang ke Dapur Jompo menyimpan wadah makanan. Kemudian Esih berkeliling sampai sekitar pukul 09.30 WIB.

Selesai berjualan dia kembali ke Dapur Jompo untuk mengantri mengambil masakan yang siap disantap bersama warga jompo lainnya. "Enak makan di kasih. Saya juga bertemu teman-teman jompo, bisa ngobrol," kata dia.

4. Berharap ada perbaikan bangunan dari Pemkot Bandung

Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun LaluIDN Times/Debbie Sutrisno

Kondisi bangunan Dapur Jompo memang tidak besar. Luasnya sekitar 3x6 meter. Bangunan ini hanya dibangun dengan triplek berwarna kuning dengan kayu penyangga. Di bagian langit-langit tidak ada plafon, tapi langsung mengarah seng sebagai pengganti genting.

Untuk memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara, di bagian depan dibuat jendela kawat yang dekat dengan tempat memasak. Sedangkan di bagian atas terdapat seng plastik bening sehingga pencahayaan lebih baik.

Di dalam ruangannya hanya terdapat satu dipan yang biasanya digunakan untuk menyiapkan makanan. Kemudian ada satu kursi kayu memanjang dan lemari bercat cokelat tua yang disebut sudah kurang layak.

Atas kondisi ini, Ketua RT 01 RW 04, Aan, berharap ada pihak yang ingin membantu melakukan renovasi. Harapannya agar tempat ini bisa lebih nyaman untuk memasak dan membuat warga yang datang pun merasa nyaman.

"Ya ini triplek aja hanya dicat ulang. Terus lemari juga kita sih ingin yang bagusan untuk simpan barang. Atap juga bagusnya kan pakai plafon." ujarnya.

Dia menyebut, Wali Kota Bandung Oded M Danial sebenarnya sudah sempat melihat Dapur Jompo ketika yang bersangkutan melakukan salat subuh keliling. Oded pun disebut berjanji akan membantu perbaikan Dapur Jompo agar kondisinya lebih bagus.

"Ya semoga saja tidak bohong ya. Jadi kalau bagus lagi kan enak," ujar Aan.

Baca Juga: Sangat Dihormati Jerman, Inilah 4 Fakta Kedekatan Emosional BJ Habibie

Baca Juga: Investor Bakal Dapat Diskon Pajak Jika Berikan Pelatihan pada Siswa

5. Oded siap bantu renovasi Dapur Jompo

Dapur Jompo, Peninggalan BJ Habibie yang Didirikan Sejak 32 Tahun LaluIDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemkot Bandung siap memberikan bantuan kepada pengurus Dapur Jompo untuk melakukan renovasi. Oded mengaku telah berkunjung ke Dapur Jompo yang berada di kawasan RW04, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

"Ya, saya sudah melihat. Insyaallah, kami siapkan anggaran untuk membantu merenovasi Dapur Jompo. Karena, memang kondisinya sedikit kurang nyaman," ujar Oded di Balaikota, Kamis(19/9).

Menurut Oded, program Dapur Jompo ini sangat positif. Melihat kegiatan disana bahkan Pemkot Bandung siap menduplikasi program Dapur Jompo untuk diterapkan di 30 kecamatan di Kota Bandung.

"Itu cukup positif ya. Kami siap menerapkan program ini untuk digunakan kewilayahan," ujar dia. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya