Dampak Pandemik COVID-19, Kemiskinan di Kabupaten Kuningan Meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat perekonomian masyarakat anjlok. Bahkan, angka kemiskinan diperkirakan akan terus meningkat akibat wabah ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sejauh ini ada beberapa daerah yang sangat terdampak dalam sektor ekonomi. Itu membuat jumlah orang miskin di daerah bertambah cukup banyak.
"Ini ada di Kuningan paling banyak. Kemudian Indramayu, Sumedang, Cianjur, dan kota Cirebon," ujar Emil dalam konferensi pers, Senin (25/1/2021).
1. Ada delapan daerah berhasil bertahan
Menurutnya, total ada 19 daerah yang terdampak dari segi perekonomian dan kenaikan angka masyarakat miskin. Namun Emil belum menjabarkan daerah mana saja di luar lima daerah yang paling banyak terdampak.
"Sisanya ada delapan daerah yang tidak (angka kemiskinannya naik)," kata dia.
2. PPKM diperpanjang akan berdampak pada ekonomi kuartal I
Pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021. Ekonom Bhima Yudhistira memperkirakan ekonomi kuartal I 2021 bakal tertekan.Bahkan, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan kuartal IV 2020.
"Iya (diperkirakan) lebih rendah (dibanding kuartal IV 2020). Perkiraan saya minus 2,4 persen," kata Bhima kepada IDN Times, Minggu (24/1/2021).
3. Sejumlah indikator ekomoni bisa tertekan
Bhima menjelaskan dampak dari PPKM Jawa-Bali menyebabkan sejumlah indikator ekonomi tertekan. Konsumsi rumah tangga yang sebelumnya diperkirakan positif, berpotensi kembali negatif.
Selain itu, konsumsi investasi di berbagai sektor seperti industri, properti, hingga pariwisata diprediksi akan tertunda.
"Dari sisi belanja pemerintah, yang bisa diharapkan dengan catatan pola pencairan anggaran dilakukan lebih cepat pada awal tahun," ucap dia.