Antisipasi Lonjakan COVID, Pemkot Bandung Siapkan Ruang Isolasi Terpadu di Kawaluyaan

Jumlah BOR pun kembali diperbanyak

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Salah satu langkahnya dengan menyiapkan tempat isolasi terpadu pasien COVID-19 di Green Kawaluyaan. Tempat isolasi terbaru ini mulai bisa beroperasi dua hari ke depan.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, tempat isolasi ini terletak di Jalan Kawaluyaan Nomor 70 Bandung. Jumlah tempat isolasi ini memiliki kapasitas 100 tempat tidur.

“Nantinya, pasien COVID-19 dengan gejala ringan dari rumah sakit atau puskesmas untuk diisolasi terpadu di sini,” ujar Yana, Selasa (15/2/2022).

1. Pasien harus berkonsultasi dulu dengan Puskesmas

Antisipasi Lonjakan COVID, Pemkot Bandung Siapkan Ruang Isolasi Terpadu di KawaluyaanDok. Humas Kota Bandung

Syarat bagi pasien COVID-19 yang hendak melakukan isolasi terpadu harus datang ke puskesmas atau rumah sakit terlebih dulu. Setelah dinyatakan bergejala ringan dan mendapat rujukan bisa diisolasi mandiri, baru sang pasien bisa melakukan isolasi terpadu di sini.

"Waluapun menyiapkan isolasi terpadu pasien COVID-19, saya berharap segala fasilitas ini tidak sampai terpakai. Artinya, angka penularan COVID-19 di Kota Bandung kembali menurun dan landai," kata dia.

2. Percepat vaskinasi masyarakat

Antisipasi Lonjakan COVID, Pemkot Bandung Siapkan Ruang Isolasi Terpadu di KawaluyaanIlustrasi vaksinasi COVID-19 pada anak. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Guna mendukung upaya bersama menurunkan kasus penyebaran, Yana mengajak kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi. Hal ini juga berguna untuk menghindari gejala berat sekalipun kita harus terpapar COVID-19.

“Saya ingatkan untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan. Minimal pakai masker. Insyaallah kalau kita lakukan, akan terhindar,” pesannya.

3. Pemprov Jabar pun akan perbanyak BOR untuk pasien

Antisipasi Lonjakan COVID, Pemkot Bandung Siapkan Ruang Isolasi Terpadu di Kawaluyaanilustrasi pasien COVID-19 yang isoman (muhealth.org)

Kasus COVID-19 di Jawa Barat mengalami penambahan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate pun meningkat. Pemprov Jabar menambah ketersediaan tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19 total sebanyak 9.907.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jabar,  hingga tanggal 13 Februari 2022, BOR rumah sakit meningkat hingga 44.67 persen. Namun sampai saat ini, menurut Ketua Harian Satgas COVID-19 19 Jabar Dewi Sartika, persentase itu masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen.

"Namun kita tetap harus waspada meskipun masih di bawah batas maksimal WHO, 60 persen. Kita tetap mengimbau masyarakat yang terkena dan bergejala ringan supaya melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi terpadu yang ada di wilayah dengan pantauan puskesmas setempat," kata  Dewi Sartika.

Ia menuturkan, Pemprov Jabar sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, salah satunya dengan menjamin ketersediaan tempat tidur (TT) rumah sakit untuk pasien COVID-19 total sebanyak 9.907, yang sejauh ini sudah terisi 4.425 TT.

"Jumlah 9.907 itu sudah mengalami penambahan sebanyak 164 tempat tidur, juga tentunya dengan semua fasilitas penunjang, termasuk ketersediaan oksigen. Namun yang kita harapkan tentu saja segala fasilitas yang kita siapkan, semoga saja tidak terpakai (karena penanganan terkendali)," jelasnya.

Dewi juga menjelaskan keterisian TT di tempat isolasi nonrumah sakit. Menurutnya, saat ini tempat isolasi nonrumah sakit di Jabar sebanyak 14 lokasi yang tersebar di kabupaten/ kota. Hingga tanggal 13 Februari ada tujuh tempat isolasi yang sudah melaporkan pembaruan data, yaitu Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Cimahi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan BPSDM Jabar.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat Wisata

Baca Juga: Pemkot Bandung Belum Hentikan PTM 100 Persen di Tengah Lonjakan Corona

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya