1.684 Orang Bersaing untuk 57 Formasi CPNS Kota Bandung
Ilustrasi seleksi CPNS. Dok Pemprov Jatim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sebanyak 1.684 orang ikut dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Bandung. Mereka akan memperebutkan 57 kursi yang disediakan pada seleksi kali ini.
Wali Kota Oded M Danial ikut memantau penyaringan CPNS kali ini. Dia berharap penerimaan calon aparatur sipil negara (ASN) bisa berjalan lancar dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemik COVID-19.
"Saya berharap teman-teman yang ikut seleksi sudah betul-betul menyiapkan diri. Bagi mereka yang lolos harus bisa mengemban amanah ke depan dan membantu saya menyelesain persoalan di Kota Bandung," ujar Oded usai melakukan peninjauan di SOR Arcamanik, Senin (27/9/2021).
1. Perbaikan kualitas ASN terus dilakukan
Ilustrasi Pendaftaran CPNS (IDN Times/Mardya Shakti)Oded menuturkan, seluruh ASN di lingkup Kota Bandung lolos dengan seleksi yang sangat ketat. Dalam meningkatkan kapasitas setiap ASN, Pemkot Bandung melakukan serangkaian kegiatan agar kualitas mereka semakin baik ke depannya.
"Itu sudah jadi kewajiban kita. Apalagi jika ini arahan dari pak gubernur," ungkap Oded.
2. Seleksi P3K non-guru juga membludak
Ilustrasi sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemprov DKI Jakarta berjalan memasuki ruang dinasnya saat hari pertama masuk kerja usai libur lebaran di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/5/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung Adi Junjunan Mustafa menuturkan, jumlah pendaftar untuk seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) non-guru jumlahnya lebih banyak. Awalnya pendaftar seleksi ini mencapai 1.401, namun ada 556 yang tidak lulus sehingga jumlah yang ikut seleksi hanya 815.
"Untuk jumlah yang akan diterimanya mencapai 488. Setengahnya dari yang daftar," ujar Adi.
Dia menuturkan, mayoritas yang tidak lulus karena persoalan administrasi. Biasanya mereka tidak mendapat surat rekomendasi dari tempat bekerja awal seperti kedinasan, karena untuk formasi ini pemerintah membutuhkan yang sudah bepengalaman.
3. Pastikan tidak akan ada joki CPNS dan P3K
Ilustrasi guru honorer. Antara/Irfan AnshoriTerkait dengan seleksi CPNS dan P3K, Adi memastikan tidak akan ada joki. Berbagai aturan dan keamanan dijalankan demi meminimalisir kecurangan tersebut.
Misalnya, ketika masuk ke SOR Arcamanik pendaftar harus membuka masker untuk menyesuaikan foto wajah. Selain itu ada kamera yang juga memantau seleksi ini di dalam ruangan.
"Kamera ini akan menangkap foto jika memang ada yang tidak cocok dengan data di panitia," ujarnya.
Dia memastikan ketika ada kecurangan atau tidak cocoknya data, orang yang bersangkutan bakal langsung diamankan.
Baca Juga: 2.957 Peserta Ikuti Tes CPNS di Kota Tangerang
Baca Juga: Seleksi CPNS di Banyuwangi Disiarkan Langsung di Media Sosial
Baca Juga: Kisah Ibu Hamil Peserta CPNS; Bolak-balik Buang Air Kecil Sebelum Tes
