103 Lakalantas Terjadi di Jabar saat Mudik Lebaran, 37 Orang Meninggal

Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Barat mencatat angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di selama musim mudik lebaran atau H-1 hingga H+10 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2021 lalu. Pada tahun 2022 angka kecelakaan lalu lintas berjumlah 103 kejadian sedangkan tahun 2021 berjumlah 133 kejadian.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi tercatat ada 37 orang meninggal dunia pada tahun ini, sedangkan pada tahun lalu 78 orang meninggal dunia.
Mayoritas, kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia terjadi di jalur arteri. Tak disebutkan secara rinci jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan.
"Meninggal dunia ruas jalan arteri 36 dan tol 1 kejadian," ucap dia.
1. Ada 116 gangguan Kamtibmas
Diperkirakan, kata Ibrahim, kerugian material diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas senilai Rp 420 juta. Selain menghimpun data soal kecelakaan lalu lintas, Ibrahim menyebut terjadi 116 gangguan Kamtibmas yang terjadi di Jabar selama musim mudik lebaran.
"Gangguan Kamtibmas 116 kejadian," kata dia.
2. Ketaatan masyarakat pengguna jalan masih rendah
Kecelakaan lalu lintas pada arus mudik-balik Lebaran Idulfitri 1443/2022 turun dibandingkan 2019. Pengamat transportasi menilai penyebab kecelakaan masih diakibatkan faktor kelelahan pengemudi dan pelanggaran lalu lintas.
PT Jasa Raharja mencatat jumlah kecelakaan periode 25 April 2022 hingga 5 Mei 2022 sebanyak 4.107 kejadian. Sedangkan, kecelakaan yang terjadi pada periode yang sama, 2019 lalu, mencapai 5.713 kejadian.
“Kedisplinan dan ketaatan pemudik pada aturan lalu lintas masih rendah. Itu semua tergambar begitu jelas baik di sepanjang jalan tol maupun arteri,” kata pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno.
3. Menhub akui pelayanan selama Lebaran belum maksimal
Kegiatan arus mudik dan balik Lebaran 2022 yang dimulai pada 25 April 2022 (H-7) sampai dengan tadi malam 9 Mei 2022 (H+5) telah dilalui. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan mudik tahun ini menghasilkan satu pergerakan yang sangat banyak, yang berakibat pelayanan yang diberikan belum maksimal.
“Oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak. Kami akan lakukan evaluasi agar kegiatan mudik dan juga kegiatan dimana akan ada pergerakan yang masif di masa yang akan datang, dapat diantisipasi dengan lebih baik,” tutur Budi dikutip dari keterangan resmi, Senin (9/5/2022).
Budi mengatakan, mudik tahun ini berbeda dengan mudik sebelumnya, karena animo masyarakat sangat tinggi usai dua tahun tidak mudik karena pandemik COVID-19.
Hal itu ditunjukkan dengan hasil survey yang mengekspresikan animo masyarakat yang tinggi yaitu sebanyak 85,5 juta masyarakat yang ingin mudik.
“Hal itu merupakan kabar gembira sekaligus tantangan bagi semua stakeholder untuk dapat melayani dengan baik,” ujar Budi.