Ridwan Kamil Minta Alumni IPDN Jabar Beradaptasi di Era Disrupsi 4.0

Alumni IPDN dipandang punya nilai lebih soal bela negara

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Jabar bisa beradaptasi di era disrupsi 4.0.

Menurut Emil, alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sendiri memiliki nilai lebih soal pendidikan umum dan bela negara. Meski begitu, ia meminta agar para alumni yang tergabung dalam DPP IKAPTK Jabar bisa beradaptasi dengan era disrupsi.

"Dunia kan sudah berubah, jadi mereka diharapkan memiliki daya adaptasi terhadap disrupsi 4.0, disrupsi pandemi maupun global warming, kira-kira begitu. Besar namanya, besar juga karyanya," ujar Emil di Gedung Sate, Selasa (28/6/2022).

1. Ada sekitar 300 alumni IPDN di lingkungan Pemprov Jabar

Ridwan Kamil Minta Alumni IPDN Jabar Beradaptasi di Era Disrupsi 4.0Ridwan Kamil. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Orang nomor satu di Jabar itu menyatakan bahwa alumni IPDN di dalam IKAPTK sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan data yang dimiliki, Emil bilang, ada hampir 300-an alumni IPDN bekerja di Pemprov Jabar.

"Para anggota IKAPTK di lingkungan Pemprov Jabar diharapkan dapat kian menguatkan birokrasi dan ideologi Pancasila," ucapnya.

2. Emil juga berpesan agar ideologi Pancasila harus dipegang teguh

Ridwan Kamil Minta Alumni IPDN Jabar Beradaptasi di Era Disrupsi 4.0Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Emil menambahkan, IKAPTK Jabar jangan sampai menjauh dari ideologi Pancasila dan menghancurkannya dengan mencari ideologi baru. Dia mendorong agar para alumni IPDN itu tetap memegang teguh idiologi Pancasila.

"Pesan saya harus yang terdepan menjaga membela, dan melawan yang namanya potensi-potensi yang menghancurkan ideologi Pancasila," kata dia.

3. Ada dua program unggulan DPP IKAPTK Jabar

Ridwan Kamil Minta Alumni IPDN Jabar Beradaptasi di Era Disrupsi 4.0Pejabat Sementara Wali Kota Depok Dedi Supandi (IDN Times/Dicky Slank)

Sementara itu, Ketua DPP IKAPTK Jabar, Dedi Supandi mengatakan, organisasinya telah mempersiapkan sejumlah program yang sejalan dengan permintaan Emil. Beberapa program itu di antaranya adalah Satu Purna Praja Menjaga Satu Anak Asuh (Sapujagat AA), dan Purna Praja Siaga Bencana (Pagana).

"Pogram Sapujagat AA dan Pagana adalah upaya meresonansi kebaikan dan menyebarkan terus kebermanfaatan. Hal ini menjadi salah satu misi DPP IKAPTK Jabar di periode 2022-2027," ujar Dedi.

Terkait Sapujagat AA, Dedi Supandi menjelaskan, nantinya seorang anggota IKAPTK Jabar yang merupakan purna praja akan mempunyai satu anak asuh. Anak asuh ini, bisa yang berada di rumah yatim piatu atau tetangga dari purna praja tersebut.

"Jadi posisi pamong praja ini, keberadaanya mereka mampu mengawal anak asuh ini sampai lulus sekolahnya dan lain sebagainya," katanya.

4. Program Pagana diberikan untuk penanggulangan bencana

Ridwan Kamil Minta Alumni IPDN Jabar Beradaptasi di Era Disrupsi 4.0Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Sedangkan program Pagana, merupakan salah satu wujud komitmen purna praja di Jabar dalam bidang penanggulangan bencana alam dan sosial. Lewat program itu, purna praja dapat berperan penting di tengah masyarakat untuk siap siaga dalam membantu mitigasi bencana alam dan sosial di Jawa Barat.

"Purna praja ini akan dibekali pengetahuan dan pelatihan secara berkesinambungan untuk penguatan pemahaman terkait dengan mitigasi kebencanaan dan penanganan korban bencana," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Dapat Tambahan 119 Ribu Vaksinasi Anti-PMK

Baca Juga: Disdik Jabar Belum Pastikan Jumlah Sekolah Swasta Ikut PPDB 2022

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya