Ade Yasin Terjaring OTT KPK, Ridwan Kamil: Ini Sangat Memperihatinkan

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menyatakan bahwa sangat prihatin atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Ade Yasin dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Barat (Jabar).
"Saya kaget terus terang, berita tadi pagi OTT KPK dan kami belum tau perkaranya apa tapi saya perihatin, ini berkali-kali diingatkan termasuk kemarin pelantikan Wali Kota Bandung," ujar Emil di Cianjur, Rabu (27/4/2022).
1. Ridwan Kamil sudah titipkan tiga pesan
Setiap melantik bupati dan wali kota di Jabar, Emil bilang bahwa ada tiga pesan yang terus diamanatkan untuk diterapkan dalam memimpin daerah masing-masing. Namun, hal ini kerap dilanggar dan akhirnya tersandung kasus korupsi dan sebagainya.
"Memimpin itu dasarnya tiga. Integritas, melayani sepenuh hati, dan selalu profesional. Kalau salah satu patah seperti ini, tentu sangat memprihatinkan dan kita monitor terus," ungkapnya.
2. Ridwan Kamil dukung aparat penegak hukum
Emil menambahkan, kepala daerah di 27 kabupaten dan kota harus menjauhi praktik di luar tiga amanat yang dititipkannya ini. Jika dilakukan dengan baik, menurutnya, kepala daerah akan memimpin dengan tenang.
"Kita mendukung setiap aparat penegak hukum, mau aparat kejaksaan, kepolisian, KPK dalam membrerantas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN)," katanya.
3. KPK tanggap tangan Ade Yasin bersama pegawai BPK Perwakilan Jabar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Bupati kabupaten Bogor Ade Yasin. Politisi PPP itu diamankan bersama sejumlah pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat.
"Benar, tadi malam sampai pagi KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Jawa Barat. Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (27/4/2022).
KPK sendiri masih belum membeberkan secara gamblang kasus apa yang membuat Ade Yasin terjaring OTT. Namun, BPK RI Jabar sendiri sebelumnya sempat berurusan dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Jabar).
4. Dua Pegawai BPK sebelumnya juga terjadi
Sebelumnya Kejati Jabar melakukan OTT pada dua pegawai BPK RI karena melakukan pemerasan terhadap satu RSUD Cabang Bungin dan 17 puskesmas di Kabupaten Bekasi. Adapun total uang yang terkumpul mencapai Rp 350 juta.
Dua orang berinisial AMR dan F ini dinamakan di salah satu kantor instansi pemerintah di Kabupaten Bekasi pada Rabu (30/3/2022) malam. Namun, Kejati akhirnya menggelar perkara dan menetapkan hanya satu orang tersangka yaitu AMR.
"Oknum AMR ditetapkan sebagai tersangka. Sudah penuhi dua alat bukti perkara naik ke penyidikan dan tersangka F masih belum ditemukan cukup bukti untuk ditingkatkan ke penyidikan. Oknum F diserahkan ke BPK Jabar untuk pembinaan," kata dia.
Baca Juga: [BREAKING] Kena OTT KPK, Harta Bupati Bogor Ade Yasin Rp4,1 Miliar
Baca Juga: [BREAKING] KPK Masih Periksa Bupati Bogor Ade Yasin Usai Terjaring OTT