Bandara Husein Sepi, Ridwan Kamil: Sabar Dulu, Kuncinya Tol Cisumdawu

Jawa Barat bukan hanya Bandung

Majalengka, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya agar penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung semakin ramai.

Kebijakan pemerintah memindahkan sejumlah penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke BIJB Kertajati, Majalengka, ternyata dinilai belum bisa mendongkrak jumlah penerbangan di bandara baru itu.

Di sisi lain, dengan kebijakan tersebut dinilai menjadi memicu menurunnya angka wisata di ibu kota Provinsi Jabar tersebut.

Baca Juga: Dampak Penerbangan Pindah ke BIJB, Ini Fakta yang Terjadi di Husein

1. Kebijakan selalu mengundang pro kontra

Bandara Husein Sepi, Ridwan Kamil: Sabar Dulu, Kuncinya Tol CisumdawuIDN Times/Andra Adyatama

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berdalih bahwa setiap kebijakan pasti terdapat positif dan negatifnya. Hal itu juga yang terjadi dengan pemindahan sejumlah penerbangan dari Bandung ke Majalengka.

"Semua keputusan ada plus-minusnya. Jadi harap bersabar saja," kata dia, Rabu (11/12/2019).

Bahkan, Emil mengatakan, Bandara Kertajati tidak sepi penerbangan. Menurutnya, sejak pekan lalu jadwal penerbangan sudah terisi penuh.

"Bukan karena akhir tahun. Tapi ternyata orang Cirebon sudah banyak yang menggunakan Kertajati," kata dia.

2. Tol Cisumdawu selesai, konektivitas makin mudah

Bandara Husein Sepi, Ridwan Kamil: Sabar Dulu, Kuncinya Tol CisumdawuIDN Times/Andra Adyatama

Dia menambahkan, dalam waktu dekat jika Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) selesai, kawasan Kertajati dan Patimban sudah menjadi satu kawasan besar dan berfungsi betul pasti Kertajati akan ramai.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun Bandara Kertajati guna memenuhi kebutuhan angkutan udara yang dipastikan akan meningkat.

Sementara, Bandara Husein Sastranegara yang dipastikan sulit dikembangkan lagi, mengingat terbatasnya kapasitas bandara milik militer yang melayani penerbangan komersial sejak 1974 itu.

Dia menuturkan, dengan tujuan tersebut pihaknya tidak memungkiri masih ada anggapan niatan pemerintah tidak efektif. Di antaranya, masalah jarak tempuh dan turunnya tingkat kunjungan ke Bandung.

Dia menegaskan, permasalahan yang terjadi di dua bandara di Jabar itu, sejatinya bisa teratasi ketika Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) selesai dikerjakan.

"Semua permasalahan, Bandara Bandung, Bandara Kertajati, sebenarnya kuncinya ada di Tol Cisumdawu. Jadi doakan, kita sedang kerja keras, bahwa Cisumdawu ini harus beres secepatnya. Kalau itu beres, Bandara Bandung aman, Bandara Kertajati juga aman. Semua bahagia," jelas dia.

3. Pemprov terus mendorong perkembangan Bandara Kertajati

Bandara Husein Sepi, Ridwan Kamil: Sabar Dulu, Kuncinya Tol CisumdawuIDN Times/Andra Adyatama

Sementara, pihaknya wajib mendorong Bandara Kertajati berkembang tanpa mematikan Bandara yang sudah ada. Bahkan, pihaknya mendukung jika bandara baru akan dibangun atau dikembangkan di Jabar.

"Kalau kita bicara proyeksi, Bandara Husein itu apakah mampu untuk melayani lima sampai 10 tahun ke depan, Kita harus berpikir kedepan. Kemudian makin yang banyak ke sana itu susah, parkir aja susah. Itu realita yang ada. Betul AP2 (PT Angkasa Pura) belum nutup di situ (Husein) karena dia invest di sana. Tapi kita kita berpikir kedepan bahwa angkutan ke depan angkutan penumpang via udara makin lama makin meningkat," ujarnya.

4. Kota Bandung masih menjadi tujuan wisata

Bandara Husein Sepi, Ridwan Kamil: Sabar Dulu, Kuncinya Tol CisumdawuIDN Times/Andra Adyatama

Emil mengakui, Kota Bandung saat ini memang menjadi tujuan wisatawan mancanegara terbesar melalui Bandara Husein Sastranegara dan bukan Kertajati. Wisatawan dari Singapura dan Malaysia masih berpikir ke Bandung karena mereka bisa datang pagi pulang sore. Polanya seperti itu karena mereka fokus untuk belanja.

"Artinya itu wisatawan tidak bisa kita jaring stay-nya lama. Lenght of stay-nya kecil, tidak nyampe satu hari. Hotel pun enggak dipake. Jadi dari sisi wisata sebetulnya kecil. Coba kalau ke Kertajati pasti dia nginep, kalau mau strateginya gitu, " ujar dia.

Perlu diingat, lanjut dia, pihaknya bukan ingin mematikan Bandara Husein. Menurut dia, semakin banyak bandara di Jabar semakin bagus tinggal dibagi-bagi saja rutenya. "Mana yang internasional dengan pesawat wide body, yang umrah dan haji nanti di sana (Kertajati). Nanti ke depan, haji di sana sudah bisa," ucap dia.

Emil pun mengingatkan pihaknya perlu mengembangkan wilayah Jabar. Jabar itu tidak hanya Kota Bandung, Majalengka pun bagian dari Jabar.

"Nah sekarang, karena Tol Cisumdawu masih progres, ada satu dua yang terkendala, kami mohon maaf, dan mohon kesabarannya," lanjut dia.

Baca Juga: Sepi Kunjungan Wisatawan, Oded Sebut Bandara Husein seperti Kuburan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya