Purwakarta Masih Zona Merah, Pemda Protes!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Sejumlah daerah di Jawa Barat kembali menjadi zona merah penyebaran COVID-19. Data yang digunakan pemerintah pusat dipertanyakan karena kondisi pandemik di daerah dinilai membaik.
Salah satu daerah yang menjadi zona merah itu ialah Kabupaten Purwakarta. "Sepertinya ada selisih waktu pelaporan, harusnya itu terjadi pada tanggal 5 Juli 2021 evaluasinya. Tapi, mungkin laporan tanggal 5 Juli itu baru sampai ke pusat saat ini," ujar Bupati Anne Ratna Mustika, Sabtu (31/7/2021).
1. Data menunjukkan sejumlah indikator pandemi COVID-19 di Purwakarta membaik
Penetapan zona merah terhadap sejumlah daerah termasuk Purwakarta itu diumumkan dalam rapat evaluasi bersama gubernur belum lama ini. Berdasarkan data yang dilansir pemerintah provinsi, Purwakarta naik level dari zona kuning ke merah.
Padahal, pada data yang sama disebutkan bahwa Purwakarta memiliki kasus aktif sebanyak 5,47 persen. Daerah tersebut bahkan menempati posisi kedua daerah dengan persentase kasus aktif terendah di Jawa Barat.
Begitu juga dengan angka kesembuhan, Purwakarta berada di posisi kedua teratas dengan 91,17 persen. Serta, tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) yang telah turun hingga 58 persen, atau di bawah rata-rata Jawa Barat sebanyak 60 persen.
2. Pemerintah daerah temukan banyak ketidaksinkronan data dengan provinsi
Menurut Anne, ketidaksinkronan data tak hanya dialami daerahnya tapi juga terjadi di banyak daerah lainnya di Jawa Barat. Misalnya, di Kota Bekasi, Kabupaten Sukabumi dan daerah lainnya.
"Mereka katanya akan melayangkan surat protes kepada Satgas COVID-19 pusat. Kalau kami (Pemerintah Kabupaten Purwakarta) mah menerima saja, yang penting acuan kami adalah data harian daerah yang lebih update," tutur Anne.
3. Pemkab Purwakarta lakukan relaksasi pembatasan kalau memang kondisinya membaik
Penetapan Purwakarta menjadi zona merah memang disesalkan namun tidak dihiraukan. Anne mengaku lebih memfokuskan kinerja Satgas COVID-19 daerahnya untuk menangani pandemik dan dampaknya terhadap masyarakat saat ini.
"Saya memakai prinsip tarik ulur. Kalau lajunya (penularan COVID-19) tinggi di Purwakarta, kami akan perketat protokol kesehatan ke seluruh sektor. Kalau hari ini sudah turun, masyarakat juga responsif dan bisa diajak kerja sama, supaya ekonomi tidak terdampak luas, kita adakan relaksasi," tutur Anne.
4. Angka kematian akibat COVID-19 di Purwakarta masih cukup tinggi
Lebih lanjut, Satgas COVID-19 Purwakarta mengakui tingkat kematian pasien COVID-19 di daerahnya masih cukup tinggi. Data mencatatkan persentasenya mencapai 3,35 persen atau di atas rata-rata Jawa Barat sebanyak 1,51 persen.
"Seperti disebutkan bupati tadi, setiap hari di Purwakarta rata-rata ada lima orang yang meninggal (karena COVID-19)," kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Purwakarta Iyus Permana. Jajarannya saat ini diakui masih berusaha menurunkan tingkat kematian tersebut.