Lonjakan Kasus COVID-19 Dipicu Perjalanan Urusan Industri

Bupati yakini lonjakan kasus dipicu varian Omicron

Purwakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Purwakarta menduga lonjakan kasus baru pada gelombang ketiga pandemik kali ini dipicu pelaku perjalanan dari luar daerah. Sedangkan, di Karawang, kebanyakan kasusnya dari klaster industri.

"Di Purwakarta kebanyakan dari klaster perjalanan," kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Purwakarta Iyus Permana, Sabtu (12/2/2022). Kenaikan kasus penularan COVID-19 diakui sangat cepat.

Dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu disebutkan kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Purwakarta saat ini mencapai 659 orang. Rapat virtual yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan itu membahas penanganan COVID-19.

1. BOR di rumah sakit terisi hingga 30 persen oleh pasien COVID-19

Lonjakan Kasus COVID-19 Dipicu Perjalanan Urusan IndustriIlustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, peningkatan kasus aktif COVID-19 mulai ditunjukkan dengan bertambahnya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit. "BOR di Purwakarta sudah mencapai sekitar 30 persen," katanya.

Bupati menyebutkan rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan untuk pasien COVID-19 bergejala sedang dan parah di Purwakarta ada sepuluh tempat. Dari jumlah 303 tempat tidur, yang terisi saat ini disebut mencapai 133 tempat tidur.

2. Banyak di antara pasien COVID-19 bergejala ringan

Lonjakan Kasus COVID-19 Dipicu Perjalanan Urusan IndustriIlustrasi gejala sinusitis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hingga saat ini, Satgas COVID-19 Purwakarta belum bisa memastikan virus yang menulari warganya adalah varian Omicron. Namun, Anne meyakini varian baru itu kemungkinan sudah masuk ke daerahnya saat ini.

"Jika melihat data hari ini, banyak yang isolasi mandiri dengan gejala ringan. Artinya, Omicron ini gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan varian Delta," kata Anne. Namun, hal itu belum bisa dibuktikan karena ketidakadaan alat uji diagnostik untuk varian Omicron.

3. Wabup tegur keras perusahaan yang langgar aturan

Lonjakan Kasus COVID-19 Dipicu Perjalanan Urusan IndustriIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengakui kasus aktif COVID-19 di daerahnya didominasi klaster industri. Hal itu diungkapkan saat ia melakukan inspeksi mendadak ke salah satu pabrik di kawasan industri di Karawang Barat, Jumat (11/2/2022).

Menurut hasil pemantauannya, upaya pencegahan dan penanganan dari perusahaan dinilai sangat lemah. Salah satunya, tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan COVID-19.

Melihat kondisi tersebut, Aep pun mengaku sangat geram. "Kami berikan teguran keras. Intinya kami ingin agar kasus COVID-19 jangan sampai membludak karena keteledoran perusahaan," katanya.

4. Perusahaan diberi tenggat waktu hingga pekan depan

Lonjakan Kasus COVID-19 Dipicu Perjalanan Urusan IndustriIDN Times/Mahendra

Selain itu, perusahaan-perusahaan juga tidak memiliki Satgas COVID-19 di internal. Karena itu, manajemen perusahaan tidak memberikan konfirmasi atau informasi ke Puskesmas saat ada karyawannya yang positif.

Aep memberikan batas waktu hingga pekan depan untuk perusahaan menjalankan SOP penanganan kasus COVID-19 di lingkungan perusahaan. "Harus siapkan tempat isolasi terpusat, aktif dalam tracing dan informasi ke petugas kesehatan seperti Puskesmas," katanya.

Baca Juga: 7 Pekerja Kawasan Industri Terpadu Batang Probable COVID-19 Omicron

Baca Juga: Epidemiolog: Tren COVID-19 Varian Omicron Mulai Menyasar Anak Balita

Baca Juga: Purwakarta Sulit Lacak Omicron di Tengah Lonjakan Kasus Baru COVID-19

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya