Kalah Saing di Pasar Ekspor, Buah Manggis Purwakarta Lebih Baik Diolah

Festival Manggis Purwakarta 2021 digelar secara virtual

Purwakarta, IDN Times - Buah manggis khas Kabupaten Purwakarta masih kalah bersaing di pasar ekspor. Selain itu, hasil panen buah manggis lokal juga menurun akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini.

Para petani lokal mulai diarahkan mengolah buah manggis menjadi produk bernilai ekonomi. "Petani jangan hanya menjual buahnya. Tapi membuat inovasi olahan dari manggis," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian setempat, Sri Jaya Midan, Jumat (27/8/2021).

Beberapa produk olahan buah manggis dipromosikan dalam Festival Manggis Purwakarta 2021. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, baru kali ini festival tersebut digelar secara virtual di tengah pandemik COVID-19.

1. Ekspor buah manggis asal Purwakarta masih sedikit

Kalah Saing di Pasar Ekspor, Buah Manggis Purwakarta Lebih Baik DiolahIlustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Midan mengakui, buah manggis asal daerahnya saat ini belum maksimal diserap untuk pasar ekspor. Ia menyebut dari hasil produksi sebanyak 46 ribu ton per tahun, baru sekitar 3.000 ton yang berhasil diekspor.

Ekspor buah manggis yang sedikit dipengaruhi oleh penanganan panen dari para petani. "Buah manggis untuk ekspor memang harus memenuhi persyaratan khusus seperti (tampilan) buahnya tidak rusak. Jadi, harus ditangani khusus pada saat panennya," kata Midan.

Selain itu, hasil produksi buah tahun ini diperkirakan kurang maksimal. Menurut pengamat Midan proses pembuahan di pohon terkendala hujan yang masih sering turun meskipun saat musim kemarau.

2. Pengolahan buah manggis untuk menambah pendapatan petani

Kalah Saing di Pasar Ekspor, Buah Manggis Purwakarta Lebih Baik DiolahProduk UMKM Sleman. dok. istimewa

Pengolahan buah manggis diyakini dapat menambah pendapatan para petani. Hal itu diungkapkan Salman Al Farisi selaku pembuat dan pengelola aplikasi penjualan daring (e-commerce) lokal, Toko Purwakarta (Topur).

Menurutnya, potensi produk olahan manggis sangat besar namun belum banyak dikembangkan oleh masyarakat lokal. Buah manggis disebut bisa diolah menjadi produk makanan, sirup hingga obat-obatan dari ekstrak buahnya.

"Kendala pembuatan produk olahan manggis itu adalah bahan baku, cara pengolahan dan teknologinya," ujar Salman. Ia menjelaskan, kendala bahan baku terjadi di luar musim panen karena biasanya berharga cukup tinggi.

3. Tujuan Festival Manggis Purwakarta untuk mempromosikan potensi buah manggis lokal

Kalah Saing di Pasar Ekspor, Buah Manggis Purwakarta Lebih Baik DiolahAbdul Halim/IDN Times

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Purwakarta Acep Yuli Mulya mengakui Festival Manggis Purwakarta merupakan agenda pariwisata tahunan di daerahnya. Kegiatan tersebut menjadi salah satu agenda pariwisata lokal unggulan.

Namun, kali ini, ia lebih menekankan kegiatan tersebut untuk promosi produk olahan manggis. "Meskipun digelar secara virtual seperti sekarang, tujuannya tercapai untuk mempromosikan buah manggis dan produk olahannya," kata Acep.

4. Hasil panen buah manggis turun 60 persen

Kalah Saing di Pasar Ekspor, Buah Manggis Purwakarta Lebih Baik Diolahbehealthy.today

Secara terpisah, salah seorang pengusaha ekspor buah manggis, Eko Febriansyah mengakui ekspor manggis lokal saat ini turun. Hal itu disebabkan faktor produksi yang terkendala cuaca hingga tersaingi produk buah manggis dari negara lain.

"Beberapa kebun di Jawa khususnya Jawa Barat mengalami gagal panen. (Turunnya) cukup besar. Hasil panen hanya 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Eko saat dihubungi. Ia oun berharap ekspor manggis meningkat saat panen selanjutnya yang dimulai Oktober 2021.

Baca Juga: Kuartal I Tahun 2020, Ekspor Manggis ke Cina Naik Dua Kali Lipat

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya