Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pilih Motor Bekas atau Baru? Ini Pertimbangan Rasionalnya

ilustrasi dealer motor (facebook.com/Erwin Jatinangor)
ilustrasi dealer motor (facebook.com/Erwin Jatinangor)
Intinya sih...
  • Pertimbangkan budget yang benar-benar bisa kamu alokasikan
  • Perhatikan intensitas pemakaian harian
  • Risiko kerusakan: motor baru lebih aman, motor bekas harus lebih teliti
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Bagi banyak anak muda di kota besar, motor bukan sekadar alat transportasi, tapi juga bagian dari gaya hidup dan kebutuhan mobilitas harian. Dengan jarak yang dinamis, ritme yang cepat, dan aktivitas yang padat, memilih motor yang tepat jadi keputusan penting.

Namun sebelum memutuskan, muncul satu pertanyaan klasik: beli motor bekas atau baru?

Pilihan ini gak sesederhana membandingkan harga. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari kondisi keuangan, kebutuhan mobilitas, sampai karakter pemakaian. Apalagi di kota besar, baik motor baru maupun motor bekas punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Motor baru menawarkan rasa aman dan kenyamanan lebih, tapi tentunya harus siap dengan biaya besar di awal. Motor bekas bisa lebih ramah di kantong, tapi butuh ketelitian ekstra agar tidak kena jebakan perbaikan yang membengkak.

Supaya tidak salah langkah, berikut sejumlah pertimbangan realistis yang bisa kamu pikirkan sebelum memutuskan beli motor baru atau bekas. 

1. Pertimbangkan budget yang benar-benar bisa kamu alokasikan

ilustrasi uang (pexels.com/Ahsanjaya)
ilustrasi uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Motor baru punya harga yang lebih tinggi, tapi menawarkan ketenangan karena kondisinya benar-benar fresh. Namun, jika membelinya secara kredit, cicilan atau uang muka motor baru bisa cukup membebani keuangan bulanan, terutama bagi anak muda yang baru mulai bekerja.

Motor bekas umumnya punya harga lebih ramah di kantong. Kamu bisa mendapatkan model yang sama dengan harga jauh lebih murah, bisa jadi seharga uang muka motor baru. Tapi pastikan kamu juga menyiapkan dana tambahan untuk servis awal atau penggantian komponen penting.

Pilih sesuai kemampuan, bukan ego. Mobilitas aman jauh lebih penting daripada mengejar gengsi.

2. Perhatikan intensitas pemakaian harian

ilustrasi motor Kawasaki W175 (tiktok.com/Showroom smm m o k a s)
ilustrasi motor Kawasaki W175 (tiktok.com/Showroom smm m o k a s)

Jika kamu memakai motor setiap hari untuk jarak jauh atau kondisi jalan yang berat, motor baru bisa jadi pilihan lebih aman. Kondisi mesin yang masih prima membuatnya lebih andal untuk pemakaian intens.

Namun jika kebutuhanmu lebih ke pemakaian jarak dekat atau sesekali saja, motor bekas yang kondisinya baik bisa sangat efisien. Kamu nggak perlu memaksakan membeli motor baru hanya untuk jarak tempuh minim.

Sesuaikan keputusan dengan pola aktivitasmu sehari-hari.

3. Risiko kerusakan: motor baru lebih aman, motor bekas harus lebih teliti

Ilustrasi motor mengkilap (pexels.com/Paulo Freitas)
Ilustrasi motor mengkilap (pexels.com/Paulo Freitas)

Motor baru punya risiko kerusakan yang kecil karena semua komponennya masih dalam kondisi terbaik. Selain itu, motor baru juga biasanya dilengkapi garansi resmi yang memberi ketenangan ekstra.

Motor bekas lebih berisiko, apalagi jika riwayat perawatannya tidak jelas. Namun jika kamu menemukan motor bekas dari pemilik yang rajin servis dan tidak pernah dipakai ekstrem, kamu bisa mendapatkan unit yang masih sangat layak.

Kuncinya cek fisik dan mesin dengan telita. Bahkan, jangan ragu untuk mengajak dan menyewa jasa mekanik jika perlu pengecekan lebih detail dan jujur.

4. Depresiasi harga: motor baru turunnya lebih cepat

Ilustrasi motor bebek (astra-honda.com)
Ilustrasi motor bebek (astra-honda.com)

Motor baru biasanya mengalami depresiasi harga yang cukup signifikan pada satu hingga dua tahun pertama. Jadi jika kamu berencana menjualnya lagi dalam waktu dekat, kamu harus siap menerima penurunan nilai yang besar.

Motor bekas cenderung lebih stabil. Karena harganya sudah turun sebelumnya, nilai depresiasinya tidak lagi terlalu drastis. Ini menguntungkan jika kamu ingin mengganti motor dalam beberapa tahun ke depan.

Pertimbangkan rencana jangka panjangmu dalam menggunakan motor tersebut.

5. Kemudahan perawatan dan ketersediaan suku cadang

ilustrasi motor matic (pexels.com/Tiwi Riders)
ilustrasi motor matic (pexels.com/Tiwi Riders)

Motor baru umumnya lebih mudah dirawat karena semua komponen masih fresh dan bengkel resmi biasanya menyediakan layanan lengkap. Selain itu, teknologi terbaru pada motor baru sering kali membuat penggunaan lebih nyaman.

Untuk motor bekas, kamu perlu memastikan suku cadangnya masih mudah ditemukan dan harganya tidak terlalu mahal. Pastikan juga model motor yang kamu beli bukan model langka yang suku cadangnya sulit dicari.

Kemudahan perawatan ini akan sangat memengaruhi biaya jangka panjang.

Memilih motor bekas atau baru sebenarnya kembali pada kondisi, kebutuhan, dan prioritas masing-masing. Tidak ada pilihan yang benar atau salah—yang penting adalah keputusan yang rasional dan sesuai kemampuan.

Semoga artikel ini membantu kamu mempertimbangkan opsi dengan lebih matang. Apa pun motor yang kamu pilih nanti, semoga bisa menemani perjalananmu dengan aman dan nyaman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

3 Motor Honda Paling Laris Sepanjang Sejarah di Indonesia

25 Nov 2025, 20:13 WIBNews