Korea Kenalkan Teknologi Anyar, Perawatan Kulit Bisa Tanpa Rasa Sakit

- Perawatan kulit tak lagi identik dengan rasa nyeri
- Teknologi re:H memanfaatkan sistem Selective Smart Control Microneedle (SSCM) yang memungkinkan dokter mengatur kedalaman dan sebaran serum sesuai kebutuhan kulit pasien.
- Pendekatan ini membuat perawatan lebih efisien, nyaman, dan minim trauma pada kulit.
- Inovasi cerdas yang memadukan presisi dan kenyamanan
- Mesin re:H menggunakan teknologi SSCM yang menggabungkan tekanan positif dan negatif untuk mengantarkan bahan aktif ke lapisan kulit secara presisi tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Bandung, IDN Times - Industri kecantikan terus berinovasi, terutama di era ketika penampilan tak lagi sekadar soal estetika, tetapi juga kesehatan kulit. Kini, tren baru mulai berkembang di berbagai klinik kecantikan di Indonesia, yakni perawatan kulit yang dilakukan tanpa rasa sakit.
Teknologi asal Korea Selatan menjadi salah satu pendorong utama perubahan ini. Negeri Ginseng yang dikenal sebagai kiblat tren kecantikan Asia itu tak hanya unggul dalam produk skincare, tetapi juga dalam pengembangan alat estetika berteknologi tinggi.
Salah satu inovasi yang mulai banyak digunakan di Indonesia adalah mesin re:H dari perusahaan Curiosis. Alat ini dikurasi dan dipasarkan oleh Beauty World Indonesia, serta telah digunakan oleh sejumlah klinik di berbagai kota, termasuk oleh dr. Chen ik Cen M.Biomed (AAM) dari Chen Clinic.
Bagi banyak orang, re:H menjadi simbol dari era baru perawatan kulit yang lebih manusiawi. Teknologi itu dinilai tidak menakutkan, tidak menyakitkan, namun tetap memberikan hasil maksimal.
1. Perawatan kulit tak lagi identik dengan rasa nyeri

Selama ini, prosedur perawatan seperti microneedle atau injeksi sering membuat pasien khawatir karena efek nyeri dan waktu pemulihan yang cukup lama. Namun, teknologi re:H membawa pendekatan baru.
Menurut dr. Chen, alat ini memanfaatkan sistem Selective Smart Control Microneedle (SSCM) yang memungkinkan dokter mengatur kedalaman dan sebaran serum sesuai kebutuhan kulit pasien.
“Pasien tidak merasakan sakit, bahkan bisa langsung beraktivitas atau makeup keesokan harinya,” ujar dr. Chen, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (25/10/2025).
Menurut dia, pendekatan ini tidak hanya mengubah cara dokter bekerja, tapi juga pengalaman pasien. Perawatan menjadi lebih efisien, nyaman, dan minim trauma pada kulit.
2. Inovasi cerdas yang memadukan presisi dan kenyamanan

Keunggulan utama mesin re:H terletak pada sistem SSCM-nya. Teknologi ini menggabungkan tekanan positif dan negatif untuk mengantarkan bahan aktif ke lapisan kulit secara presisi, tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Fitur lain yang menarik adalah Ballon Tip, jarum dengan delapan sisi heksagonal yang dirancang untuk meminimalkan rasa nyeri sekaligus memastikan serum terserap merata. Desain ini membuat proses perawatan terasa lebih lembut dan sesuai karakter kulit setiap pasien.
“Perawatan kulit bukan hanya soal hasil akhir yang cepat terlihat, tapi juga tentang bagaimana pasien merasa nyaman dan aman selama prosesnya,” kata dr. Chen.
“Itulah nilai tambah dari teknologi seperti re:H.”
3. Korea Selatan menjadi kiblat teknologi estetika modern

Tidak dapat dipungkiri, Korea Selatan kini menjadi pusat inovasi dunia estetika. Dari tren skincare harian hingga perangkat medis estetika profesional, negeri ini terus memperkenalkan teknologi yang memperhatikan aspek ilmiah dan kenyamanan pengguna.
Melalui Beauty World Indonesia, re:H Curiosis kini resmi hadir di pasar dalam negeri. Produk ini telah memenuhi standar alat kesehatan nasional, sehingga dapat digunakan secara aman di berbagai klinik kecantikan di Indonesia.
Bagi klinik-klinik di Indonesia, kehadiran teknologi ini menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus menarik pasien yang mencari perawatan modern tanpa efek samping berlebih.
Dengan hadirnya teknologi seperti re:H, dunia estetika di Indonesia sedang bergerak menuju masa depan baru, yakni perawatan yang presisi, aman, nyaman, dan tetap menghargai keunikan setiap kulit manusia.


















