Penjelasan Kenapa Kita Betah Nonton Video Satisfying

- Video satisfying memberi rasa tenang dan relaksasi dengan pola visual dan suara yang konsisten.
- Menonton video satisfying memicu hormon bahagia dan bisa memberikan kepuasan instan di tengah kehidupan yang serba cepat.
- Video satisfying mengaktifkan rasa penasaran dengan menyimpan elemen kejutan kecil, membuat kita ingin melihat kelanjutannya.
Siapa di sini yang suka banget nonton video satisfying? Entah itu video slime diaduk, pasir kinetik dipotong, atau sabun diukir pelan-pelan, video seperti ini selalu berhasil bikin kita betah berlama-lama di depan layar. Tanpa sadar, kita bisa mengulang video itu berkali-kali.
Fenomena ini ternyata bukan sekadar tren iseng, lho! Ada alasan psikologis dan emosional di baliknya. Sebenarnya kenapa sih kita bisa betah banget nonton video seperti itu berulang kali? Cari tahu jawabannya, yuk!
1. Memberi rasa tenang dan relaksasi

Video satisfying sering menampilkan gerakan lambat, rapi, dan berulang. Misalnya pasir yang dipotong sempurna dan botol berisi beraneka bola berwarna yang digelindingkan di tangga. Pola visual dan suara yang konsisten ini bisa menenangkan otak kita.
Memang, menurut penelitian psikologi, otak kita doyan pola yang teratur dan harmonis.
Itulah sebabnya kita merasa lebih rileks saat melihatnya. Selain visual, suara dalam video satisfying juga punya peran besar. Efek audio seperti crunchy sound atau ASMR-like sound memicu rasa nyaman yang bikin kita semakin betah menonton.
Gak heran jika video satisfying sering dikaitkan dengan efek relaksasi yang mirip meditasi.
2. Memicu hormon bahagia

Saat kita menonton sesuatu yang terasa perfect, otak akan melepaskan hormon dopamin yang berhubungan dengan rasa senang dan puas. Sensasi inilah yang bikin kita ketagihan mengulang video tersebut.
Sama seperti saat mendengar lagu favorit atau makan makanan enak, video satisfying jadi "camilan visual" bagi otak kita.
Fenomena ini juga menjelaskan kenapa video satisfying bisa viral di media sosial. Semakin banyak orang yang merasakan kesenangan yang sama, semakin besar pula kemungkinan video itu dibagikan, dikomentari, atau ditonton ulang.
Efek domino inilah yang membuat konten satisfying selalu ramai di berbagai platform.
3. Memberi kepuasan instan

Di tengah kehidupan sehari-hari yang serba cepat dan penuh tekanan, video satisfying memberikan semacam pelarian. Kita melihat sesuatu yang rapi, bersih, dan selesai dengan sempurna, hal yang mungkin jarang kita dapatkan di dunia nyata. Ini memberi kita ilusi kontrol yang menenangkan.
Kepuasan instan ini juga jadi alasan kenapa durasi video satisfying biasanya pendek. Dalam hitungan detik, kita sudah mendapat visual yang memuaskan tanpa perlu berpikir keras.
Inilah kenapa video seperti ini cocok ditonton kapan saja, bahkan saat kita cuma punya waktu luang sebentar.
4. Mengaktifkan rasa penasaran

Menariknya, video satisfying sering menyimpan elemen kejutan kecil. Kita penasaran bagaimana hasil akhirnya, misalnya warna slime saat dicampur atau bentuk sabun setelah diukir. Rasa penasaran ini membuat otak terus waspada dan ingin melihat kelanjutannya.
Antisipasi terhadap hasil akhir itu memicu adrenalin ringan dan meningkatkan fokus kita pada video. Inilah salah satu alasan kenapa kita bisa mengulang video yang sama, kita ingin merasakan kembali rasa penasaran yang berujung pada kepuasan.
Fenomena video satisfying bukan sekadar tren viral di media sosial. Di baliknya, ada alasan ilmiah dan psikologis yang membuat kita betah menontonnya berulang kali. Jadi, jangan heran kalau kamu gak bisa berhenti scroll saat video satisfying muncul di feeds-mu!