5 Sikap Remeh yang Ternyata Bisa Bikin Kamu Disukai Rekan Kerja

- Mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil menunjukkan penghargaan terhadap usaha orang lain dan menciptakan suasana kerja yang lebih positif.
- Mendengarkan tanpa memotong pembicaraan membuat lawan bicara merasa dihargai dan membangun kepercayaan serta kedekatan emosional.
- Mau membantu tanpa pamer menciptakan kesan bahwa kamu bisa diandalkan, memperkuat hubungan kerja, dan mengurangi konflik yang tidak perlu.
Di lingkungan kerja, banyak orang berpikir bahwa untuk disukai rekan kerja, kamu harus selalu tampil menonjol, pintar bicara, atau punya jabatan tertentu. Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu. Justru ada beberapa sikap sederhana yang sering dianggap remeh, tapi diam-diam bikin orang merasa nyaman dan menghargai kehadiranmu.
Hal-hal kecil inilah yang sering luput dari perhatian, padahal dampaknya besar untuk membangun relasi profesional yang sehat. Sikap-sikap ini tidak membutuhkan usaha berlebihan, tapi konsistensi dan ketulusan. Berikut lima sikap remeh yang tanpa disadari bisa membuatmu lebih disukai rekan kerja.
1. Mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil

Mengucapkan terima kasih mungkin terdengar sepele, apalagi untuk bantuan kecil seperti dipinjami alat kerja atau diingatkan soal jadwal. Namun, sikap ini menunjukkan bahwa kamu menghargai usaha orang lain. Rekan kerja akan merasa kontribusinya diperhatikan, sekecil apa pun itu.
Kebiasaan mengucapkan terima kasih juga menciptakan suasana kerja yang lebih positif. Orang jadi merasa dihargai secara manusiawi, bukan hanya sebagai rekan kerja. Dari sini, hubungan profesional bisa berkembang menjadi lebih hangat dan saling mendukung.
2. Mendengarkan tanpa memotong pembicaraan

Di tengah budaya kerja yang serba cepat, menjadi pendengar yang baik adalah sikap yang semakin langka. Banyak orang lebih fokus menunggu giliran bicara daripada benar-benar mendengarkan. Padahal, mendengarkan dengan penuh perhatian bisa membuat lawan bicara merasa dihargai.
Saat kamu memberi ruang bagi rekan kerja untuk menyelesaikan ceritanya, mereka akan merasa aman dan dihormati. Sikap ini membangun kepercayaan dan kedekatan emosional. Tanpa disadari, orang akan lebih nyaman bekerja dan berdiskusi denganmu.
3. Mau membantu tanpa pamer

Membantu rekan kerja adalah hal yang baik, tapi cara melakukannya juga penting. Bantuan yang dilakukan tanpa pamer atau mencari pengakuan justru terasa lebih tulus. Orang akan mengingat sikapmu, bukan sekadar hasil bantuannya.
Ketika kamu membantu dengan niat meringankan beban, bukan untuk terlihat hebat, rekan kerja akan merasa dihargai. Sikap ini menciptakan kesan bahwa kamu bisa diandalkan. Lambat laun, kepercayaan pun tumbuh secara alami.
4. Bersikap santai tapi tetap profesional

Sikap santai sering kali disalahartikan sebagai tidak serius. Padahal, orang yang bisa bersikap rileks tanpa mengurangi profesionalisme justru membuat suasana kerja lebih nyaman. Rekan kerja tidak merasa tertekan saat berinteraksi denganmu.
Kamu tetap bisa bercanda ringan, tersenyum, dan bersikap ramah tanpa melanggar batas. Sikap seperti ini membuatmu terlihat approachable dan menyenangkan. Lingkungan kerja pun terasa lebih hidup dan tidak kaku.
5. Mengakui kesalahan tanpa banyak alasan

Mengakui kesalahan bukan hal yang mudah, apalagi di dunia kerja. Banyak orang takut dianggap tidak kompeten. Namun, sikap jujur dan bertanggung jawab justru menunjukkan kedewasaan profesional.
Saat kamu berani mengakui kesalahan tanpa menyalahkan orang lain, rekan kerja akan lebih menghargaimu. Mereka melihatmu sebagai pribadi yang bisa dipercaya. Sikap ini memperkuat hubungan kerja dan mengurangi konflik yang tidak perlu.
Menjadi pribadi yang disukai rekan kerja tidak selalu soal pencapaian besar. Justru sikap-sikap kecil yang konsisten dan tulus memiliki dampak jangka panjang. Dengan memperhatikan hal-hal sederhana ini, kamu bisa membangun lingkungan kerja yang lebih sehat, nyaman, dan penuh rasa saling menghargai.















