Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada Sesar Lembang, Pemkot Bandung Siapkan 5 Titik Evakuasi

Lintasan lari di Lapangan Sabuga, Kota Bandung (Dokumentasi Pribadi/Agithyra Nidiapraja)
Lintasan lari di Lapangan Sabuga, Kota Bandung (Dokumentasi Pribadi/Agithyra Nidiapraja)
Intinya sih...
  • Pemetaan kerawanan terus dilakukan, termasuk pembentukan BPBD dan pemetaan wilayah rawan gempa.
  • Edukasi kesiapsiagaan digencarkan dengan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, dan lingkungan warga.
  • Warga harus mulai tahu ruang aman jika gempa, seperti area di bawah meja atau pojok dinding.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menaruh perhatian serius terhadap potensi bencana gempa Sesar Lembang yang letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan dan padat penduduk.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyatakan, potensi bencana ini tidak bisa dianggap sepele mengingat letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan dan padat penduduk.

“Dampak gempa bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif,” kata Erwin melalui siaran pers dikutip, Jumat (22/8/2025).

1. Pemetaan kerawanan terus dilakukan

GOR dan Taman Saparua di Bandung (dok. Google Review/Okti Dina)
GOR dan Taman Saparua di Bandung (dok. Google Review/Okti Dina)

Menurutnya, ancaman Sesar Lembang telah masuk dalam program prioritas RPJMD Kota Bandung. Salah satu langkah nyata adalah pembentukan BPBD sebagai lembaga khusus penanggulangan bencana, sehingga koordinasi lintas sektor bisa berjalan lebih optimal.

Langkah konkret lainnya, kata Erwin, adalah pemetaan wilayah rawan gempa bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.

Dengan pemetaan itu, pemerintah dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi untuk pembangunan maupun edukasi masyarakat.

Pemkot Bandung juga telah menyiapkan lokasi evakuasi sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022. Beberapa titik yang disiapkan antara lain Taman Tegalega, Stadion GBLA, Gasibu, Alun-alun Kota Bandung, Sabuga, dan Lapangan Olahraga Arcamanik.

“Semua lokasi ini dipetakan agar masyarakat punya rujukan jelas saat harus menyelamatkan diri,” jelasnya.

2. Edukasi pada warga digencarkan

Lokasi pembangunan waterboom di sesar Lembang.. (IDN Times/Bagus F)
Lokasi pembangunan waterboom di sesar Lembang.. (IDN Times/Bagus F)

Edukasi kesiapsiagaan terus digencarkan dengan mengadakan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, hingga lingkungan warga. Pemerintah mendorong agar latihan tersebut benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar teori.

Erwin menambahkan, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas menjadi kunci keberhasilan mitigasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak lengah.

“Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana,” pesannya.

3. Warga harus mulai tahu ruang aman jika gempa

Lokasi pembangunan waterboom di sesar Lembang. (IDN Times/Bagus F)
Lokasi pembangunan waterboom di sesar Lembang. (IDN Times/Bagus F)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung terus mendorong masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa, khususnya dari pergerakan Sesar Lembang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi menuturkan bahwa korban gempa bukan disebabkan oleh guncangan langsung, melainkan akibat reruntuhan bangunan.

“Gempa itu tidak melukai, tidak membunuh. Hal yang membunuh itu adalah jejatuhan, reruntuhan dari bangunan. Jadi konsep penyelamatan diri adalah bagaimana kita menghindari jejatuhan,” jelasnya.

Untuk itu, Didi mengimbau masyarakat mengenali ruang-ruang aman di rumah maupun tempat kerja sejak dini. Menurutnya, titik aman bisa berupa area di bawah meja, pojok dinding, atau ruang yang jauh dari kaca.

“Kalau ada kaca, sebaiknya ditempel stiker agar tidak melukai saat pecah. Barang-barang berat jangan diletakkan di atas, tapi di bawah. Lemari juga sebaiknya ditempel ke dinding supaya tidak mudah roboh,” katanya.

Didi menilai, perlu pembagian peran dalam keluarga. Setiap anggota keluarga perlu mengetahui titik berlindung masing-masing agar tidak panik saat bencana datang.

“Kalau misalnya ada lima orang, pastikan ruang lindung cukup untuk lima orang. Dan harus jelas siapa ke arah mana, supaya tidak kalut,” ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us