Bandung, IDN Times - Banjir yang menerjang kawasan Gedebage, Kota Bandung sejak Jumat (24/1) lalu belum juga surut sampai hari ini. Ketinggian air di kawasan itu masih setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm.
Pihak kepolisian juga turun tangan berupaya mengurangi debit air yang menggenang di Perumahan Adipura, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema mengimbau kepada seluruh warga terdampak untuk mengungsi sementara. Hal itu dilakukan mengingat kondisi cuaca ekstrem yang bisa saja hujan kembali mengguyur dan menyebabkan banjir susulan.
"Sejauh ini mereka bertahan. Tapi kita akan melakukan patroli mengecek sejauh mana dan kita sarankan (mengungsi) mengantisipasi curah hujan tinggi. Nanti kita siapkan posko jaga," kata Irman saat meninjau lokasi banjir di perjmahan Adipura, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Minggu (26/1).
Tidak sendiri, Irman didampingi Dandim 0618/BS Kolonel Herry Subagyo. Irman mengecek dari mulai wilayah banjir di Cluster Tulip hingga ke area Sungai Cinambo yang menjadi tempat pembuangan banjir Adipura.
Irman menyebutkan, pihak kepolisian dan pemerintah Kota Bandung sudah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi debit air yang merendam kompleks dengan cara melakukan penyedotan menggunakan mesin penyedot baik dari Dinas PU maupun dari SAR Brimob Polda Jabar.
"Upaya meminimalisir debit air dilakukan dengan menggunakan mobil pompa penyedot air yang dibuang ke Cinambo. Berdaya 247 liter per detik tapi sungai Cinambo sudah tinggi," ujar Irman.
"Tidak menutup kemungkinan apabila hujan, kemungkinan balik lagi. Tapi saat ini kita solusi dan upaya bisa dikeluarkan terlebih dahulu," tambahnya.
Ketua RW 10 Cluster Tulip, Mito (35) mengatakan, banjir yang menerjang sejak Jumat (24/1) di wilayahnya hingga hari ini berangsur surut. Namun, kekhawatiran warga akan adanya banjir susulan juga masih ada.
"Sekarang surut, cuma yang ditakutkan hujan, masuk lagi airnya. Karena selisihnya hanya 65 cm dari sungai Cinambo ke perumahan," ucapnya.
Mito mengatakan, hujan deras pada Kamis (23/1) sore itu mengakibatkan banjir di wilayahnya. Ratusan rumah di Cluster Tulip pun digenangi air hingga mengakibatkan sebagian warga mengungsi.
"Ada 120 rumah yang kena banjir. Sebagian warga sempat mengungsi ke rumah tetangga dan masjid," tandasnya.