Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wajah Buruk Kabupaten Cirebon Tercermin di Jalan Tuparev

20250630_091633.jpg
Kabel semrawut di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon
Intinya sih...
  • Trotoar tak lagi untuk pejalan kaki, tapi dipenuhi lapak semi permanen
  • Kabel listrik dan komunikasi menjuntai di atas jalan tanpa aturan
  • Permukaan jalan berlubang dan tambalan asal-asalan, serta penuh dengan debu dan genangan air

Cirebon, IDN Times - Di tengah gencarnya wacana penataan kawasan Batik Trusmi dan pengembangan kawasan industri, ada satu wajah kusam Kabupaten Cirebon yang luput dari perhatian: Jalan Tuparev.

Jalur utama yang menjadi nadi pergerakan ekonomi dan sosial ini kini lebih menyerupai zona kumuh ketimbang kawasan representatif daerah penyangga ibu kota Jawa Barat bagian timur.

Jalan Tuparev membentang dari Bundaran Kedawung hingga ke perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Kota Cirebon.

Dalam radius kurang dari dua kilometer, segala potret ironi perkotaan tampak menganga dari trotoar diduduki pedagang kaki lima, kabel-kabel utilitas menggantung semrawut, hingga permukaan jalan yang penuh tambalan.

Pemerintah Kabupaten Cirebon nyaris tak menyentuhnya, meski keberadaan jalan ini vital sebagai akses menuju fasilitas publik, pusat belanja, hingga rumah sakit.

1. Trotoar untuk siapa, warga atau pedagang?

20250630_090153.jpg
Jalan Tuparev di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Di sepanjang sisi kiri dan kanan Jalan Tuparev, trotoar tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Bukannya jalur nyaman bagi pejalan kaki, hampir seluruh bagian trotoar telah berubah menjadi deretan lapak semi permanen.

Mulai dari penjual buah, warung kopi tenda, hingga pedagang minuman waralaba, semua berebut ruang dengan pejalan kaki yang akhirnya terpaksa turun ke bahu jalan.

Pantauan langsung pada akhir pekan lalu, sedikitnya terdapat puluhan lapak liar berdiri di atas trotoar sepanjang 1,2 kilometer dari simpang Gunung Sari ke arah perbatasan Kota Cirebon.

Beberapa lapak bahkan telah menyambung saluran listrik dari tiang utilitas terdekat. Aktivitas dagang berlangsung dari pagi hingga malam, tanpa ada pengawasan berarti dari Satpol PP.

2. Kabel menjuntai dan tiang tak bertuan

20250630_091657.jpg
Trotoar di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon

Kesan semrawut kian nyata saat mata mendongak. Di atas kepala, kabel listrik, internet, dan komunikasi saling bersilang tanpa aturan. Beberapa menjuntai hingga hampir menyentuh kendaraan. Sebagian kabel bahkan terikat longgar ke tiang-tiang yang tak lagi utuh.

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengakui, Jalan Tuparev ini semrawut dan banyak kabel tak bertuan tersangkut di tiang-tiang lama yang mestinya sudah dibongkar.

"Ada banyak kabel optik atau tembaga yang sebenarnya sudah tak dipakai, tapi tak ada yang mengurusi pembongkaran. Akhirnya malah membahayakan pengguna jalan," ujar Imron, Senin (30/6/2025).

Ketika malam hari tiba, tiang dan kabel itu menjadi siluet menakutkan. Jalanan minim pencahayaan karena banyak lampu jalan padam. Pemerintah daerah belum menjelaskan siapa penanggung jawab koordinasi infrastruktur utilitas tersebut, mengingat sebagian besar milik swasta.

3. Lubang, tambalan, dan debu jalan rusak

20250630_090909.jpg
Kabel semrawut menjuntai di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon

Permukaan Jalan Tuparev tak luput dari keluhan. Kondisi aspal yang berlubang dan tambalan asal-asalan memperparah kenyamanan berkendara. Pada jam-jam sibuk, kendaraan kerap menghindari lubang secara mendadak, menyebabkan risiko kecelakaan meningkat.

Debu beterbangan saat cuaca panas, dan genangan muncul ketika hujan tiba. Drainase tak berfungsi optimal. Beberapa titik lubang bahkan sudah ditandai warga menggunakan kayu atau karung pasir untuk menghindari korban jatuh.

Di sisi lain, fasad bangunan di sepanjang Jalan Tuparev didominasi oleh papan reklame yang dipasang sembarangan. Mulai dari baliho produk rumah tangga, promosi diskon swalayan, hingga iklan rokok semuanya bertumpuk tanpa standar estetika maupun izin yang jelas.

Pada satu titik di depan sebuah minimarket besar, setidaknya ada delapan reklame tumpang tindih di tiang-tiang tak resmi. Beberapa bahkan menutup rambu lalu lintas.

"Kami akan mulai benahi Jalan Tuparev. Karena ini adalah wajah dari Kabupaten Cirebon," kata Imron.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us