Wabup Garut Telah Diperiksa atas Insiden Pasar Rakyat Renggut 3 Nyawa

- Belasan saksi diperiksa termasuk pejabat dan warga sekitar
- Wakil Bupati meminta maaf lewat media sosial
- Jangan tebang pilih dalam kasus ini, dorongan agar kasus diusut tuntas
Bandung, IDN Times - Kasus meninggalnya tiga orang saat pasar rakyat dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi Putra, saat ini ditangani Polda Jawa Barat. Kepolisian pun menyebut telah melakukan pemeriksaan Putri di Garut.
"Diperiksanya itu di Garut jadi penyidik polda ke Garut semuanya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Minggu (27/7/2025).
Untuk hasil pemeriksaan, Hendra belum bisa menjabarkannya. Dia masih meminta data kepada tim yang melakukan pemeriksaan.
"Itu kemaren yang saya minta tapi belum dikasih," kata dia.
1. Sudah belasan saksi diperiksa

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, setidaknya sudah ada 11 orang yang diperiksa terlebih dulu oleh kepolisian Polres Garut. Setelahnya, kasus ini dialihkan ke Polda Jabar sehingga seluruh pemeriksaan saksi akan dilaksanakan di Bandung.
Kepolisian pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap Asisten administrasi umum Pemkab Garut, lima anggota Polisi, Kasat Pol PP, pihak penanggung jawab acara, orang tua korban, warga sekitar, dan sejumlah orang yang tidak disebutkan namanya secara gamblang.
2. Wakil Bupati minta maaf lewat media sosial

Sementara itu, Putri Karlina saat ini sudah mencurhatkan kegelisahan hatinya lewat tulisan tangan yang diunggah di media sosial Instagram pribadinya. Salah satu tulisannya diunggah pada 21 Juli 2025. Berikut isi surat tersebut.
"Tentang menjadi manusia yang hidupnya dari satu masalah ke masalah lainnya. Tentang takdir yang tidak selamanya baik. Tentang menjadi sabar dan tawakal ketika musibah datang. Tentang bersedia bertanggung jawab ketika salah ataupun dalam masalah.
Tidak ada setitik pun terbayang dalam benak, atau terselip dalam hati, niat buruk untuk mencelakakan siapapun. Belasungkawa dan duka terdalam saya atas insiden yang terjadi di hari Jumat, 18 Juli 2025 lalu.
Sepenuhnya segala upaya tindak lanjut kami serahkan kepada pihak berwajib.
Saya memohon maaf untuk apa yang terjadi. Saya dan keluarga kecil dan akan selalu membersamai para korban melalui masa sulitnya. Namun di tengah masalah yang sedang dihadapi, saya akan tetap memberikan yang terbaik sebagai wakil pimpinan daerah, sebagai seorang ibu, seorang anak, seorang istri, dan seorang manusia yang bermanfaat dan harus memberi manfaat kepada manusia lainnya.
Semoga Allah mengampuni"
3. Jangan tebang pilih dalam kasus ini

Dorongan agar kasus ini segera diusut hingga tuntas datang dari berbagai berbagai pihak. Salah satunya dari Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (Almagari).
Ketua harian Almagari, Juhendi Majid mengatakan semua yang terlibat harus diperiksa oleh aparat penegak hukum (APH). Ini agar kasus bisa diusut hingga tuntas.
"Semuanya. Jangan tertutup," kaa dia, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan, masyarakat, khusus warga Garut agar selalu menjaga kondusifitas ditengah upaya pengusutan pernikahan yang berujung maut. Juhendi bilang, kalimat provokatif kerap beredar di media sosial. Misalnya menggelar demo.