Viral karena Fotonya, Komeng Justru Kalah di TPS Terpencil KBB

15 Feb 2024, 11:45 WIB

(Dok/Istimewa)

Bandung Barat, IDN Times - Nama komedian Alfiansyah Bustami atau lebih dikenal sebagai Komeng menjadi buah bibir di Pemilu 2024. Selebriti tanah air itu mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Menariknya, foto Komeng di surat suara tampil dengan pose tak biasa dan sedikit nyeleneh. Pasalnya berbeda dari calon lainnya yang tampil mengenakan setelan jas nan rapi maupun baju adat setiap daerah masing-masing, foto Komeng malah dengan nuansa komedi.

Mengenakan pakaian berwarna biru langit, dalam foto tersebut, Komeng dengan sengaja memasang wajah yang kocak, dengan ekspresi yang menarik perhatian. Namun viralnya nama Komeng di Pemilu 2024 tak begitu berarti bagi suaranya di TPS 12 Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, yang merupakan wilayah terpencil di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

1. Komeng kalah di TPS terpencil KBB

TPS 12 Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Berdasarkan hasil pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024), di Kampung Cijuhung yang berada di pesisir Waduk Cirata, Komeng hanya menempati urutan kedua dari 54 calon DPD RI di Jawa Barat. Komedian yang terkenal dengan jargon 'uhuy' itu hanya mengumpulkan 35 suara di TPS 12 Desa Cijuhung yang merupakan wilayah terpencil.

Sedangkan diurutan pertama ditempati oleh pengusaha asal Bandung, Aanya Rina Casmayanti yang meraih 53 suara, sedangkan urutan ketiga ditempati Agita Nurfianti yang memperoleh 28 suara. Data itu diperoleh dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Margaluyu.

"Untuk surat suara DPD RI yang masuk di TPS 12 ada 300 lembar termasuk 2 persen. Jumlah surat suara yang digunakan 250 lembar," kata Ketua PPS Desa Margaluyu, Usman Sukmana saat dihubungi, Kamis (15/2/2024).

2. Proses rekapitulasi di TPS 12 Desa Cijuhung masih berlangsung

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif Bersama Para Pejabat Menaiki Perahu Berisi Logistik Pemilu 2024. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Usman mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya proses rekapitulasi suara secara keseluruhan di TPS 12 Desa Cijuhung hingga pagi ini masih berlangsung. Faktor kelelahan membuat proses rekapitulasi sedikit melambat.

"Sampai pagi ini belum selesai, masih ada waktu sampai pukul 12.00 WIB," ucap Usman.

3. Kampung Cijuhung sulit diakses kendaraan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Akses menuju Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy sendiri sangat sulit dijangkau. Jika lewat darat, setidaknya butuh waktu hingga dua jam lebih atau sekitar 20 kilometer dari pusat Kecamatan Cipeundeuy dengan kondisi jalan yang ekstrem dan lebih mudah jika menggunakan sepeda motor jenis trail.

Dengan begitu untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2024, penyelenggara dan aparat keamanan akhirnya menggunakan perahu atau bargas. Hanya saja perjalanan melalui perairan waduk Cirata ini cukup menguras tenaga, sebab ekspedisi menggunakan perahu ini terhambat tumpukan gulma eceng gondok yang memenuhi perairan.

"Mau gak mau perahu harus menembus eceng gondok, di situ mungkin yang cukup memakan waktu. Kalau perjalanan darat tidak bisa menggunakan kendaraan, harus jalan kaki kurang lebih dua jam. Kalaupun bisa kendaraan harus menggunakan motor trail melintasi hutan, perkebunan coklat, kebun karet, dan kebun jati," ujar Usman.