Viral Aksi Bagi-bagi Bir di Pocari Run, Warganet Mengecam

- Aksi bagi-bagi bir di Pocari Run Bandung viral di media sosial
- Mendapat kecaman karena melanggar aturan daerah terkait peredaran minuman beralkohol
- Wali Kota Bandung tidak mengetahui kejadian tersebut dan akan segera berkoordinasi dengan komunitas yang terlibat
Bandung, IDN Times - Aksi bagi-bagi bir pada ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia bersama komunitas free runners Bandung akhir pekan kemarin viral di media sosial. Aksi tersebut mendapat kecaman dari banyak warganet termasuk para pelari.
Rubby, salah satu pelari yang ikut kegiatan Pocari Run menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, masih banyak pelari yang merupakan umat muslim dan tidak seharusnya meminum atau terkenca cipratan bir tersebut.
"Sayang banget sih ada di kegiatan lari gitu. Banyak teman saya juga kesal adanya itu," kata dia.
Dia sendiri tidak melihat secara langsung aksi tersebut. Namun, dari informasi teman-teman sesama pelari yang melihat minuman itu susah dibedakan dengan minuman penambah energi lain.
"Kalau dari info yang didapat itu dikasih bukan ke anggot komunitasnya aja, tapi ada juga dikasih ke pelari lain di luar komunitas," paparnya.
1. Bisa melanggar aturan daerah

Sementara itu, salah satu influeancer Aishamaharani yang fokus pada isu halal membagikan aksi bagi-bagi bir tersebut di laman instagramnya. Dalam foto yang diunggahnya, terdapat sejumlah orang yang membagi-bagikan bir tersebut. Bahkan, terdapat tulisan yaitu Hurry Up dengan gambar bir The Beers Getting Warm! Beberapa video memperlihatkan pelari tengah meminum bir.
Aksi tersebut dinilai melanggar dengan peraturan daerah sebab dibagi-bagikan bukan pada tempatnya. Apalagi, Kota Bandung tengah gencar merazia peredaran minuman beralkohol di sejumlah tempat.
Wali Kota Bandung M Farhan mengaku komunitas yang membagi-bagikan bir tersebut telah mendapatkan sanksi sosial. Pemerintah sendiri tidak dapat menegur langsung terhadap mereka.
"Komunitas tersebut memang tidak bisa kemudian ditegur langsung oleh pemerintah tetapi kalau saya perhatikan di sosial media tampaknya mereka sudah terkena ada terkena sanksi sosial, jadi kalau urusan komunitas selesaikan secara komunitas, tapi kan kalau kita lihat dampaknya gak ada terjaga dengan baik dan itu kan baru viralnya 2 hari setelah acara," kata dia.
2. Walkot tak tahu ada kejadian tersebut

Meski ikut lari, ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Sebab Farhan tengah fokus mengurusi dampak kemacetan yang ditimbulkan dari kegiatan lari tersebut.
"Ya saya lihat tidak ada dampak apa-apa sih dan kita juga nggak tahu bahwa itu bir, dah lieur (pusing). Saya lebih ngurusin macet. Cuma ada satu titik. Tapi nanti kita lihat lah kan," ungkap dia.
3. Segera penggil komunitas ini

Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan komunitas tersebut. Pekan depan, Farhan mengaku akan mengevaluasi hal tersebut dan mencari komunitas tersebut.
Ia menambahkan pihaknya tidak menduga bahwa pukul 04.30 WIB di Jalan Ahmad Yani sudah dipenuhi masyarakat.
"Gak pernah nyangka aja, gak pernah nyangka aja Ahmad Yani di Cicadas pukul 04.30 penuh nah itu yang mesti kita evaluasi," kata dia.