Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan dua jenis vaksin untuk menangkal pandemik virus corona jenis baru (COVID-19). Dua vaksin tersebut adalah Merah Putih yang diproduksi di dalam negeri dan vaksin Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.

Kedua vaksin ini diprediksi baru bisa diproduksi dan disuntikkan secara massal kepada masyarakat Indonesia tahun depan. Itupun jika tahap uji klinis dinyatakan sukses dan berhasil.

Seperti diketahui, vaksin Sinovac sekarang sedang tahap uji klinis yang membutuhkan waktu setidaknya enam bulan. Sedangkan, vaksin Merah Putih pun diprediksi baru bisa diketahui hasilnya pada pertengahan 2021.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Dr Eddy Fadlyana mengatakan, kedua calon vaksin COVID-19 ini memang didapat dari teknik yang berbeda.

"Kalau vaksin Sinovac ini didapat dari virus utuh yang dimatikan. Dengan demikian tingkat keamanannya sangat tinggi," ujar Eddy ketika dihubungi, Rabu (12/8/2020).

1. Terdapat tiga cara pencarian vaksin

Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Eddy menuturkan, untuk mencari sebuah vaksin bisa didapat dengan tiga cara. Pertama, vaksin didapat dari virus yang "dimatikan".

Cara inilah yang dilakukan untuk vaksin Sinovac yang kemudian menonakatifkan virus COVID-19 untuk dijadikan bahan vaksin. Lalu ada pembuatan vaksin di mana virus yang ingin dilawan harus dilemahkan terlebih dahulu.

Terakhir adalah pembuatan vaksin dari antigennya. Kemungkinan cara ketiga ini yang dilakukan pihak Eijkman dalam membuat vaksin Merah Putih.

"Saya kurang tahu pastinya tapi kemungkinan menggunakan metode yang ketiga," papar Eddy.

2. Vaksin mananpun yang penting aman dan berguna

Editorial Team

Tonton lebih seru di