Ungkap Sunda Empire, Polda Jabar Libatkan Ahli Budaya dan Sejarah

Dengan dasar tersebut Erlangga menyebut Polisi berkesempatan menggandeng beberapa sejarawan dan budayawan untuk menerangkan secara jelas bagaimana kekaisaran Sunda Empire berdasarkan pandangan mereka.

"Budayawan dilibatkan. Nanti prosesnya kan yang ahli sejarah kita mintai keterangan, yang disampaikan di video, itu perlu kita cek," ungkapnya.

Saat disinggung apakah ada tindak pidana yang menjerat Kekaisaran Sunda Empire tersebut, Erlangga mengaku belum bisa memberikan keterangan secara jelas. Alasannya, polisi masih akan melakukan beberapa penyelidikan terlebih dahulu.

"Kita buktikan dulu dari penyampaian itu, yang tahu sejarah, budayawan, dan pidana umumnya kita buktikan," pungkas Erlangga.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) telah memanggil beberapa orang perwakilan dari Sunda Empire-World Empire untuk dimintai keterangan seputar klaim kekasiran mereka. Pemanggilan mereka dilakukan di Polda Jabar, beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Saptono Erlangga menuturkan, Polda Jabar melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa pemimpin Sunda Empire berinisial NB, dan anggotanya yang berinisial A.

"Dia menyebut dirinya Perdana Menteri, berinisial NB, dan salah satu anggotanya berinisial A," ujar Erlangga saat ditemui di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Selasa (21/1).

Erlangga mengatakan, polisi juga telah memeriksa seorang staf dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hal tersebut dilakukan guna memintai keterangan soal beberapa aktivitas Sunda Empire di Isola UPI, seperti pada video yang belakangan ini menjadi viral.

"Ada dari UPI, karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan Sunda Empire," ungkapnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.