Seperti diketahui bersama, tutur Kang Ace, Lemhanas RI mempunyai tiga tugas utama. Pertama, menyelenggarakan pendidikan bagi calon-calon pemimpin nasional. Ini sangat penting karena mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan kader-kader yang memiliki kepemimpinan nasional dan mampu menyinergikan berbagai pelaksanaan tugas. Mampu membangun kerja sama, kolaborasi, dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
"Membangun Indonesia, butuh tim kuat. Bukan orang-orang hebat, tetapi superteam yang memiliki cara pandang sama terhadap cita-cita, tujuan, dan kepentingan nasional dalam menghadapi tantangan global," tutur Kang Ace.
Pendidikan di Lemhanas RI, kata Kang Ace, bertujuan mengintegrasikan komponen bangsa baik dari kalangan sipil maupun militer. Seperti pidato Presiden Pertama RI Soekarno di kuliah umum pertama Lemhanas RI pada 20 Mei 1965.
"Alhamdulillah, kita telah memiliki presiden baru yang tanggal 20 Oktober lalu dilantik yaitu, Bapak Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Kami telah mengikuti retret Kabinet Merah Putih di Akmil dari 24 sampai 27 Oktober lalu. Beliau (Presiden Prabowo) menekankan pentingnya kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan bangsa dan negara RI," ucapnya.
"Seluruh komponen bangsa harus selaras dan seirama dalam mewujudkan cita-cita, berjuang demi kepentingan nasional. Tidak boleh ada lagi ego sektoral, kepentingan sesaat. Tetapi, kita harus abdikan demi kemajuan bangsa Indonesia," ujar Kang.
Tujuan kedua, tutur Kang Ace, Lemhanas RI melaksanakan tugas melakukan kajian strategik, memperhatikan perkembangan geopolitik dan perubahan yang terjadi saat ini. Terus melakukan kajian mendalam untuk menghasilkan rekomendasi strategis demi kepentingan nasional, serta bahan rekomendasi bagi Presiden dalam rangka pengambilan keputusan.
Kang Ace menuturkan, satu hal penekanan Presiden Prabowo saat pidato kenegaraan, bahwa tugas kita semua adalah bagaimana mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tentu tantangan untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mudah. Sebagai bangsa, Indonesia sebagai bangsa menghadapi tantangan bukan hanya geopolitik, tapi juga harus dilihat dalam pendekatan komprehensif bagaimana geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi saat ini menjadi persaingan global.
"Kondisi itu mempengaruhi situasi nasional. Berbagai langkah dan upaya dalam menghadapi transformasi dan perubahan tersebut tidak bisa biasa-biasa saja. Harus dihadapi dengan kerja keras, berpikir out of the box. Sebab tantangan yang kita hadapi tidak statis, tetapi dinamis. Karena itu kita harus melakukan pembaharuan," tutur Kang Ace.
Kajian-kajian Lemhanas RI, kata Kang Ace, harus bernilai strategis dan bersifat komprehensif, integral, dan holistik. Lemhanas RI akan terus mendorong kajian-kajian yang dirumuskan bersama. Kita ingin Indonesia memiliki kemandirian sebagai bangsa.
Swasembada pangan, kemandirian energi, ketahanan air, keluarga, menghapus kemiskinan, dan membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, berkarakter kebangsaan, dan memiliki ketahanan ekonomi sehingga kesejahteraan dapat diwujudkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Saat ini Indonesia telah menuju ke arah kemajuan tersebut. Perlu kerja keras semua untuk memastikan agar berbagai langkah yang dilakukan, pemimpin nasional dituntut bekerja keras, abdikan diri kita untuk kemajuan bangsa yang kita cintai," ucapnya.
Kang Ace menyatakan, tugas ketiga dan terpenting dari Lemhanas RI adalah, terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang kerap kali menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan globalisasi. Sebagai lembaga yang diberi tugas negara, Lemhanas RI akan memfasilitasi dan menggelorakan nilai-nilai kebanggsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa, yaitu, Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Melalui kegiatan Lemhanas RI, diharapkan dapat terus membangun karakter kebangsaan," ujar Kang Ace.