Taruna Bakti Buka Era Baru Golf Indonesia Lewat Father and Son Challenge

- Diklaim jadi turnamen golf Ayah dan Anak pertama di IndonesiaFormat “Father and Son Challenge” bukan sekadar gimmick acara, tetapi sebuah terobosan monumental. Untuk pertama kalinya, golf tidak lagi dilihat sebagai olahraga eksklusif individu, tetapi sebagai ruang interaksi lintas generasi.
- Ajang silaturahmi dan kebanggaan alumniTARBAK OPEN juga mengundang komunitas golf dari kota besar seperti Bandung, Jakarta, hingga kota-kota lainnya. Acara ini juga menjadi momentum konsolidasi kekuatan alumni menghadapi era baru 70 tahun Taruna Bakti.
- Bukan sekadar turnamen, tapi gerakan sosial dan regenerasiTARBAK OPEN 2025 menghadirkan lima kategori: Father and Son
Bandung, IDN Times - Menuju perayaan 70 tahun berdirinya, Taruna Bakti mencetak sejarah baru lewat turnamen golf TARBAK OPEN 2025 yang digelar di Jatinangor National Golf. Bukan sekadar ajang olahraga biasa, turnamen ini meluncurkan format unik bertajuk “Father and Son Challenge”, sebuah kompetisi lintas generasi pertama di Indonesia yang mempertemukan ayah dan anak dalam satu tim untuk meraih gelar juara.
Selain menghadirkan nuansa kompetitif, TARBAK OPEN juga menjadi simbol kebersamaan, regenerasi, dan inovasi komunitas alumni Taruna Bakti dalam dunia olahraga prestisius seperti golf.
Taruna Bakti telah membuktikan bahwa inovasi tidak selalu datang dari institusi besar atau federasi olahraga, tetapi bisa lahir dari komunitas sekolah yang memiliki visi kuat. Father and Son Challenge bukan hanya turnamen, melainkan tonggak sejarah—membuka era baru golf Indonesia dengan semangat kebersamaan, regenerasi, dan sportivitas keluarga.
1. Diklaim jadi turnamen golf Ayah dan Anak pertama di Indonesia

Format “Father and Son Challenge” bukan sekadar gimmick acara, tetapi sebuah terobosan monumental. Untuk pertama kalinya, golf tidak lagi dilihat sebagai olahraga eksklusif individu, tetapi sebagai ruang interaksi lintas generasi.
Ketua Panitia TARBAK OPEN 2025, Aldy Gardjito, menegaskan bahwa konsep ini dihadirkan untuk menciptakan pengalaman emosional antara orang tua dan anak.
“Konsep ini adalah simbol ikatan keluarga. Kami ingin memperlihatkan bahwa golf bukan hanya soal kompetisi, tetapi soal nilai, pembentukan karakter, dan kebersamaan,” ujarnya.
Turnamen ini mencatat partisipasi peserta mulai dari usia 8 tahun hingga 72 tahun, menjadikan TARBAK OPEN sebagai turnamen paling inklusif dan unik sepanjang sejarah komunitas alumni sekolah di Indonesia.
2. Ajang silaturahmi dan kebanggaan alumni

Tak hanya diikuti oleh alumni dari berbagai angkatan, TARBAK OPEN juga mengundang komunitas golf dari kota besar seperti Bandung, Jakarta, hingga kota-kota lainnya.
Ketua Paguyuban Golf Alumni Taruna Bakti, Santo Dewatmoko, menyebut acara ini sebagai bentuk nyata kontribusi alumni:
“TARBAK OPEN bukan hanya ajang olahraga, tetapi simbol loyalitas dan kebanggaan. Ini bukti bahwa Taruna Bakti bukan hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi melahirkan jejaring alumni yang solid dan inovatif,” katanya.
Acara ini juga menjadi momentum konsolidasi kekuatan alumni menghadapi era baru 70 tahun Taruna Bakti, memperkuat koneksi antar profesi sekaligus menunjukkan soliditas komunitas mereka di tingkat nasional.
3. Bukan sekadar turnamen, tapi gerakan sosial dan regenerasi

TARBAK OPEN 2025 menghadirkan lima kategori: Father and Son Challenge, Kategori Umum, Ladies, Alumni Taruna Bakti, dan Match Play (Golkar Taruna Bakti vs SMA 3 Bandung). Inovasi kategori yang beragam ini memperlihatkan bahwa acara tersebut tidak hanya eksklusif untuk atlet profesional, tetapi untuk seluruh kalangan.
Lebih dari itu, turnamen ini juga menjadi wadah penggalangan dana untuk mendukung pengembangan sekolah serta berbagai program sosial.
“Kami ingin turnamen ini berkelanjutan dan berdampak. Ini bagian dari legacy alumni Taruna Bakti untuk masyarakat,” ujar Aldy.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan perdana ini, TARBAK OPEN diproyeksikan menjadi event tahunan berskala nasional yang membuka babak baru dalam sejarah golf Indonesia.