Sepekan Keracunan MBG di Jabar Ada di KBB, Subang, Tasik, Hingga Bogor

- Bandung Barat capai 1.333 siswa keracunan MBG
- Di Sumedang, 105 siswa harus dirawat karena keracunan
- Ada 30 siswa keracunan di Cianjur, dan 32 siswa di Pelabuhan Ratu juga jadi korban
Bandung, IDN Times - Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan memberikan senyum sumringah pada ribuan siswa di Jawa Barat. Makanan yang dinanti-nanti setiap hari itu justru berubah menjadi hal menakutkan setelah menimbulkan keracunan massal. Tak tanggung-tanggung, dalam sepekan ke belakang saja kasus keracunan MBG terjadi di berbagai daerah dan membuat lebih dari 1.000 siswa kesakitan. IDN Times coba merangkum kasus keracunan MBG yang terjadi sepekan ke belakang.
1. Bandung Barat capai 1.333 siswa

Yang sekarang menjadi perhatian serius jelas terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Dalam dua hari kasus keracunan menu MBG setidaknya tercatat sudah ada 1.333 siswa yang harus mendapatkan perawatan.
Dari data yang dihimpun, kasus ini bermula ketika 411 anak pada Senin (22/9/2025) mual-mula usai menyantap MBG. Kasus berlanjut pada Rabu (24/9/2025) di mana kasus keracunan baru terjadi pada klaster SPPG Neglasari dengan siswa yang keracunan sebanyak 730 anak.
Pada hari yang sama, klaster ketiga terjadi dari SPPG Mekarmukti, Cihampelas, dengan jumlah siswa keracunan sebanyak 192. Dengan begitu, jumlah totalnya jadi 1.333 siswa.
2. Di Sumedang 105 siswa harus dirawat

Kasus ini terundus ketika belasan siswa di Sekolah Dasar Negeri Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis(25/9/2025). Tak berselang lama jumlah siswa yang mengalami keracunan terus bertambah.
Data terakhir ada 105 siswa yang menjadi korban menu MBG. Terdapat 50 orang dirawat di Puskesmas Ujungjaya, 26 orang di Puskesmas Tomo, 3 Orang di Puskesmas Cisitu, 1 orang dirawat di Puskesmas Cimalaka, dan 25 orang sudah diperbolehkan pulang,
3. Ada 30 siswa keracunan di Cianjur

Di Cianjur, pada Kamis (25/9/2025) ada sekitar 30 siswa mendapatkan perawatan di medis. Puluhan siswa SDN Taruna Bakti di Kecamatan Cugenang yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu mengalami gejala keracunan. Mereka engalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah menyantap MBG yang dihidangkan, sebagian besar siswa menjalani perawatan di sekolah dan di rumahnya masing-masing.
"Kepala SDN Taruna Bakti, Nani Hertiani, menduga salah satu lauk menjadi pemicu gejala. "Tempenya tercium agak bau, warnanya kehitaman, dan rasanya pahit. Ada sekitar 30 orang yang menunjukkan gejala," ungkap Nani.
4. Siswa SMK di Pelabuhan Ratu jadi korban

Sebanyak 32 siswa SMK Doa Bangsa Palabuhanratu harus mendapatkan perawatan medis usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9/2025). Mereka mengeluhkan mual, muntah, dan pusing beberapa jam setelah makan. Dari puluhan siswa tersebut, lima siswa dirujuk ke rumah sakit, sementara lainnya ditangani di sekolah dan klinik Polres Sukabumi.
Berdasarkan laporan Dinkes, menu MBG disantap sekitar pukul 09.00 WIB. Sekitar dua jam kemudian, beberapa siswa mulai mengalami mual dan pusing. Pada pukul 13.10 WIB, sekolah melapor ke klinik Polres Sukabumi setelah enam siswa menunjukkan gejala berat. Hingga sore, jumlah siswa terdampak mencapai 32 orang.
5. Puluhan siswa di Tasikmalaya mual usai makan MBG

Di Kabupaten Tasikmlayam, ada 52 pelajar korban keracunan usai menyantap MBG di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal. Sebanyak 13 pelajar berasal dari PAUD dan SD di Kecamatan Cikalong dan 39 pelajar TK dan SD di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Sebelumnya, 28 pelajar tingkat SD dan TK di dua kecamatan Kabupaten Tasikmalaya diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG di sekolahnya, Kamis (18/9/2025).
6. Terdapat 11 siswa di Subang alami hal serupa

Sebanyak 11 pelajar SDN Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang pada Kamis ini mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Keterangan dari pihak sekolah, para pelajar itu mengalami mual-mual setelah menyantap makanan dalam program MBG dengan menu nasi, ikan dori, tempe dan sayur jagung. Selanjutnya para siswa dibawa ke Puskesmas, hingga akhirnya bisa pulang setelah menjalani perawatan.
Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan meningkatkan pengawasan pelaksanaan program MBG menyusul peristiwa dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar SDN Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang.
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, di Subang, Kamis, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian dugaan keracunan yang dialami para pelajar SD tersebut. Ia mengatakan meski MBG merupakan program pemerintah pusat, tapi Pemerintah Kabupaten Subang tetap bertanggung jawab mengontrol pelaksanaan di lapangan.
"Pemerintah daerah tetap akan mengawasi agar program sesuai arahan Presiden sekaligus menjamin keamanan anak-anak Subang," kata dia dikutip dari ANTARA.
7. Kejadian ini juga ada di Bogor

Empat siswa SMPN 1 Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga keracunan makanan setelah menyantap menu MBG, Selasa (23/9/2024). Tiga siswa telah diperbolehkan pulang, satu siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Jonggol, menunggu kepastian penyebab penyakitnya.
Sampel makanan yang dikonsumsi siswa telah dibawa ke laboratorium milik Pemkab Bogor untuk diuji lebih lanjut. Hasil uji laboratorium tersebut akan menentukan ada tidaknya kandungan berbahaya dalam makanan.